Lewat Harmoni Pasar Klewer, BRI Ingin Angkat Pelaku UMKM

Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyatakan kegiatan Harmoni Pasar Klewer dapat menjadi kegiatan tahunan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2018, 21:06 WIB
Harmoni Pasar Klewer (Foto:Liputan6.com/Fajar A)

Liputan6.com, Solo - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyatakan kegiatan Harmoni Pasar Klewer dapat menjadi kegiatan tahunan. Diharapkan Harmoni Pasar Klewer dapat mengangkat pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM).

Direktur Utama BRI, Suprajarto mengapresiasi kegiatan Harmoni Pasar Klewer, apalagi sudah diizinkan untuk memakai lapangan di Balai Kota Solo.

"BRI sangat berterima kasil sekali diperbolehkan menggunakan lapangan besar ini. Kami juga berharap mudah-mudahan kegiatan ini merupakan kegiatan kalender tahunan," ujar Suprajarto, Jumat (3/8/2018).

Ia menuturkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari kewajiban BRI sebagai salah satu agen pembangunan. Selain itu juga upaya memberikan hiburan kepada masyarakat Solo.

"Hiburan yang menghadirkan artis-artis seperti Via Vallen, Tulus, Raisa, Andra and the Backbone dan artis lainnya akan digelar mulai sore ini hingga besok," ujar dia.

Melalui Harmoni Pasar Klewer ini, BRI ingin dorong pariwisata Solo dan sekitarnya, serta industri kreatif makin maju dan berkembang. "Dengan Harmoni Pasar Klewer ini kita ingin angkat Solo serta para UMKM," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menuturkan, Harmoni Pasar Klewer merupakan kegiatan besar. Solo sangat beruntung karena dapat kesempatan untuk jadi tempat pagelaran kegiatan tersebut.

"Solo ketempatan acara yang luar biasa yaitu acara Harmoni Pasar Klewer," ujar dia.

Ia menuturkan, pagelaran Harmoni Pasar Klewer merupakan kegiatan pertama yang digelar di Balai Kota Solo setelah dipugar. Kini menjadi area terbuka untuk public.

"Ini pertama kali Balai Kota dibuka dan BRI yang pertama kali di halaman Balai Kota,” ujar dia.

Harmoni Pasar Klewer yang diselenggarakan di halaman Balai Kota Solo menampilkan sejumlah artis papan atas, di antaranya Via Vallen, Tulus, GAC, Raisa, Andra & Backbone, Glend Fredlu, Kahitna, Ipank Lazuardi serta Papua Original.

Selain diisi pangung hiburan, Harmoni Pasar Klewer juga menghadirkan sejumlah tenant kulier, pernak-pernik dan kerajinan serta pelaku UMKM lainnya. Tak pelak, acara tersebut dihadiri ribuan warga dari Solo dan sekitarnya. ( Fajar Abrori)

 


Penyaluran KUR BRI Capai Rp 44 Triliun hingga Juni 2018

Suasana saat perajin memproduksi sepatu di sebuah rumah industri di Jakarta, Selasa (6/3). OJK dan Menko Perekonomian memfokuskan kredit usaha rakyat (KUR) bagi UKM dengan sistem klaster. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang merupakan bank terbesar yang mendapatkan alokasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah telah menyalurkan KUR senilai Rp 44,4 triliun kepada lebih dari 2,2 juta debitur hingga akhir Juni 2018.

Direktur Utama BRI, Suprajarto menyebutkan bahwa pencapaian ini tercatat setara 55,9 persen dari target penyaluran KUR BRI di tahun 2018 yakni sebesar Rp 79,7 triliun.

"Salah satu strategi dibalik kencangnya penyaluran KUR BRI yakni dengan digitalisasi proses pengajuan KUR," kata Suprajarto dalam acara konfrensi pers paparan kinerja keuangan, di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.

Melalui digitalisasi tersebut, lanjutnya, Bank BRI mampu memangkas SLA (Service Level Agreement) pengajuan KUR serta meningkatkan produktivitas tenaga pemasar atau biasa disebut Mantri BRI.

Sementara itu, dari sisi komposisi, segmen Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) masih mendominasi penyaluran kredit Bank BRI. Tercatat senilai Rp 602,7 triliun atau sekitar 75,9 persen dari total kredit BRI disalurkan ke segmen MKM.

"Bank BRI akan terus berkomitmen memberdayakan MKM di Indonesia, dan target kami di tahun 2022 penyaluran kredit ke segmen MKM mencapai 80 persen dari total kredit BRI," ujarnya.

Suprajarto menjelaskan bahwa kredit yang tumbuh tinggi tersebut diimbangi dengan kualitas kredit yang baik. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL Gross BRI) yang tercatat sebesar 2,41 persen.

"NPL BRI tercatat lebih kecil daripada NPL industri, dimana NPL industri perbankan di Indonesia tercatat 2,67 persen pada Juni 2018."

Suprajarto mengatakan, ke depan Bank BRI akan tetap selektif dan prudent dalam menyalurkan pinjaman sehingga kualitas kredit tetap berada di posisi ideal.

"BRI juga memilih untuk menjaga rasio pencadangan risiko kredit yang ditunjukkan dengan NPL Coverage Ratio di level yang sama dengan Juni tahun lalu diatas 180 persen."

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya