Pilih Cawapres, Prabowo Pertimbangkan Rekomendasi Ijtimak Ulama

Menurut Riza, koalisi pendukung Prabowo akan mempertimbangkan rekomendasi ijtimak ulama GNPF dalam menentukan cawapres.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Agu 2018, 04:03 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul memberikan keterangan pers terkait cawapres berdasarkan hasil Ijtimak Ulama dan koalisi di kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (30/07). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra tidak khawatir Prabowo Subianto akan ditinggal oleh umat Islam jika tidak memilih satu dari dua nama calon wakil presiden yang direkomendasikan ijtimak ulama Gearakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) dan tokoh nasional.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria percaya ulama GNPF akan menerima keputusan Prabowo soal cawapres.

"Uama memahami betul mana yang terbaik. Semua yang kita putuskan juga kita koordinasikan, kita konsultasikan dengan ulama, dengan umat, dengan semua elemen bangsa," kata Riza usai diskusi PARA Syindicate di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, 3 Agustus 2018.

Menurut Riza, koalisi pendukung Prabowo akan mempertimbangkan rekomendasi ijtimak ulama GNPF dalam menentukan cawapres.

Namun, jika akhirnya koalisi memutuskan memilih sosok di luar rekomendasi forum ijtimak, maka akan dibicarakan bersama ulama.

"Nanti kita kembalikan kepada ulama kalau memang nama-nama yang menguat di luar nama dua itu tentu kita akan kembalikan ke ulama," ujar dia.


Semua Berpeluang

Sejauh ini, koalisi pendukung Prabowo masih menggodok sejumlah nama cawapres. Diantaranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Salim Segaf Al Jufri, Zulkifli Hasan dan Ustad Abdul Somad. Keempat nama itu punya peluang yang sama dipilih menjadi cawapres. 

"Semua menjadi prioritas. Ya semuanya punya peluang sama," terang Riza. 

Riza membantah pihaknya tengah 'mentok' memilih cawapres. Banyak faktor yang dipertimbangkan untuk mencari pendamping ideal bagi Prabowo. 

"Banyak faktor yang harus diperhatikan. Enggak mentok, semua jalan terus. Kan harus disisir satu-satu, harus dihitung satu satu, karena nama ini keluar dari partai-partai pendukung kan harus dihormati, tidak bisa langsung diputuskan tidak," Riza menandaskan.

Reporter: Renald Ghiffari

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya