Mirip Paku Bumi, Sambonesia Jadi Penyelamat Kebakaran Hutan di Lahan Gambut

Lahan gambut menjadi salah satu penyumbang asap terbanyak, karena sangat mudah terbakar terutama di musim kemarau.

oleh Nefri Inge diperbarui 04 Agu 2018, 23:01 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengecek kesiapan alat pemadam kebakaran termasuk Sambonesia yang disiapkan APP Sinar Mas. (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Lahan gambut yang sangat besar berpotensi terbakar saat musim kemarau, menjadi salah satu penyumbang kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta asap di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satu solusi mencegah dan menghentikan karhutla di lahan gambut dengan menggunakan Sambonesia.

Alat pencegah kebakaran di lahan gambut ini sangat mirip dengan paku bumi, yang digunakan saat mengantisipasi karhutla Sumsel pada tahun 2015.

General Manager Fire Managemen APP Sinarmas Sujica mengatakan, Sambonesia digunakan di hampir semua areal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) yang banyak lahan gambutnya.

"Memang mirip paku bumi, tapi fungsinya lebih banyak. Dulu kita gunakan kombinasi gel, tapi sekarang tidak lagi. Karena takut gel tersebut akan berpengaruh ke lingkungan," ujarnya kepada Liputan6.com, usai mengikuti Apel Gelar Satuan Tugas Karhutla Sumsel di halaman Griya Agung Sumsel, Jumat, 3 Agustus 2018.

Lebih dari 600 hektare lahan gambut di Kabupaten OKI dan Muba Sumsel yang menggunakan Sambonesia untuk pencegahan kebakaran hutan. APP Sinar Mas bahkan menyiapkan ribuan Sambonesia berbentuk pipa, yang ditancapkan ke dalam lahan gambut.

Alat pencegah kebakaran lahan gambut ini, lanjut Sujica, dialiri air hingga kebakaran di lahan gambut padam. Sambonesia juga digunakan saat lahan gambut sudah sangat kering, untuk mencegah lahan gambut terbakar.

Ternyata, Sambonesia merupakan alat yang diciptakan oleh salah satu anggota tim APP Sinar Mas dan sangat berfungsi secara maksimal.

"Kita memantau titik hotspot dengan Fire Weather Index (FWI) yang terkoneksi dengan Automatic Weither Station (IWS) atau stasiun cuaca yang dipasang di 25 titik di Sumsel," ungkapnya.

FWI sendiri mendeteksi per 10 menit dengan perhitungan kalkulasi kemungkinan terjadi kebakaran berdasarkan parameter cuaca.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengungkapkan, ada delapan helikopter yang sudah dikirimkan ke Palembang. Di mana, enam unit helikopter digunakan untuk waterbombing dan dua unit untuk patroli.

"Dalam waktu dekat, kita tambah lagi dua unit helikopter untuk waterbombing, yang mampu mengangkut air sebanyak 4.000 liter untuk mengantisipasi kebakaran hutan, termasuk lahan gambut," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Tangkap Pembakar Hutan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah memerintahkan petinggi kepolisian untuk segera menangkap pelaku kebakaran hutan (Liputan6.com / Nefri Inge)

BNPB juga terus menghimbau kepada perusahaan untuk mengoperasikan helikopternya dalam pencegahan karhutla di Sumsel, seperti APP Sinar Mas yang sudah menerjunkan empat helikopternya.

Untuk mendukung Asian Games 2018 di Palembang, mereka akan membuka pos pendampingan nasional, yang merupakan bantuan kementerian ataupun lembaga untuk memastikan penanganan karhutla.

"Pos pendampingan akan dibuka sejak 10 Agustus hingga selesainya Asian Games,” ujarnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan kepada seluruh Kapolda dan Kapolri di Indonesia, agar tidak segan menindaktegas pelaku kebakaran hutan sesuai aturan yang berlaku. Bahkan sudah ada dua tersangka yang diproses secara hukum.

"Tadi pagi kita kumpulkan tim dari Bareskrim untuk membahas tindakan tegas pelaku pembakaran. Citra bangsa dipertaruhkan saat Asian Games, semua pihak harus kerja sama, termasuk kasus karhutla," katanya.

Sejauh ini kerja sama tim satgas sudah sangat bagus untuk langkah pencegahan kebakaran hutan. Babinsa dan petugas lainnya juga harus menyosialisasikan ke warga di perkampungan, tentang pentingnya menjaga lahan dan hutan agar tidak terbakar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya