Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Dilarang Mendekat Radius 2 Kilometer

Material letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) jatuh hingga radius lebih dari satu kilometer.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 04 Agu 2018, 09:57 WIB
Letusan Gunung Anak Krakatau lebih aman dan jelas dilihat dari luar zona bahaya yakni 1 km dari puncak. (foto : Liputan6.com / BNPB / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Jakarta - Material letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) jatuh hingga radius lebih dari satu kilometer.

Tak hanya itu, getaran gempa tremor dan suara letusan strombolin juga masih terasa dan terdengar jelas, yang menandakan aktifnya Gunung Anak Krakatau.

Meski demikian, petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau Pasauran, Banten, Deni Mardiono mengatakan, masih ada wisatawan yang mendarat di Pulau Anak Krakatau.

Dia pun mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan tidak mendekat dalam radius dua kilometer dari Gunung Anak Krakatau.

"Mempertimbangkan bahwa energi seismik dalam grafik RSAM meningkat secara signifikan, yang ditunjukan oleh tremor overscale yang menerus," ujar Deni, Sabtu (4/8/2018).

Meski jarak aman radius dua kilometer sudah dikeluarkan, namun untuk penerbangan dan pelayaran dinyatakan masih dalam batas aman.

"Rekomendasi ini sesuai dengan radius kawasan rawan bencana III, untuk bahaya lontaran dalam Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Krakatau," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya