Laporan Data Pekerjaan AS Dorong Harga Emas Naik

Dolar melemah setelah data menunjukkan jika pertumbuhan pekerjaan AS melambat lebih dari harapan pada Juli.

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Agu 2018, 10:41 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, n Harga emas naik 1 persen setelah jatuh ke level terendah dalam 17 bulan. Harga emas terdorong laporan data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan dan pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS).

Melansir laman Reuters, Sabtu (4/8/2018), harga emas di pasar spot naik 0,60 persen menjadi USD 1,214.79 per ounce. Sebelumnya harga emas sempat jatuh ke posisi USD 1.204, terendah sejak 15 Maret 2017.    

Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen ke posisi USD 1.223,20 per ounce.

"Saya pikir itu hanya sementara saja. Ini karena data pekerjaan dan memberi tahu Anda bahwa pasar pekerjaan mungkin tidak aktif," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Phillip Streible.    

Dolar melemah setelah data pertumbuhan pekerjaan AS menunjukkan pelambatan lebih dari harapan pada Juli.    

 


Dolar dan Logam Mulia Lain

Sebelumnya, dolar menguat ke level tertinggi dalam dua minggu terhadap keranjang mata uang utama dan mencapai posisi puncak dalam 14 bulan terhadap Yuan. Mata uang Yuan kemudian menguat setelah bank sentral mengambil kebijakan pengetatan.

Adapun secara mingguan, harga emas di pasar spot turun 0,3 persen, penurunan mingguan ketujuh dalam delapan tahun terakhir.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak naik 0,7 persen menjadi USD 15,41 per ounce. Namun harga ini tetap berada di jalur penutupan mingguan lebih rendah untuk pekan ke delapan.

Sementara harga Platinum naik 0,8 persen menjadi USD 828,99 per ounce, dan naik 0,4 persen secara mingguan, terkuat sejak akhir Mei.

Harga Palladium merosot 0,1 persen menjadi USD 910,75 per ounce, dan turun 0,8 persen secara mingguan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya