4 Alasan Logis Anda Harus Setop Pakai Istilah Friend Zone

Mulai sekarang Anda harus berhenti menggunakan istilah friend zone, berikut ini adalah beberapa alasan logisnya.

oleh Annissa Wulan diperbarui 12 Agu 2018, 10:00 WIB
Ilustrasi Foto Bertengkar dengan Pasangan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin telah sangat akrab dengan istilah friend zone atau bahkan juga pernah menggunakannya untuk diri sendiri, ya? Baru-baru ini friend zone dianggap telah memberikan implikasi sosial yang kacau.

Menurut para ahli, friend zone adalah perpanjangan dari norma-norma gender yang dibatasi dan kebutuhan untuk selalu menunjukkan maskulinitas di depan pria lainnya. Ya, menurut survei, lebih banyak kaum pria yang menggunakan istilah ini sebagai trik menyelamatkan diri setelah mendapatkan penolakan, memproyeksikan tanggung jawab kepada pihak wanita.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa Anda tidak seharusnya menggunakan istilah friend zone lagi, seperti dilansir dari yourtango.com, Kamis (9/8/2018). Penasaran?

1. Retorika menyalahkan dan malu yang diabaikan dari friend zone memiliki mentalitas sama yang membuat pemerkosaan tetap ada

Obsesi kasih sayang wanita seringkali salah karena membenarkan gagasan bahwa pria berhak atas wanita, kapanpun mereka mau. Selama wanita terus menerus disalahkan atas keinginan seksual pria berdasarkan penampilan atau perilaku, budaya menyalahkan korban akan tetap ada di masyarakat.

Inilah pentingnya untuk berani mengatakan tidak bagi para wanita. Jika tidak, kaum pria akan semakin manipulatif untuk menipu wanita agar merasa nyaman ketika mereka justru mengambil keuntungan.

Wanita adalah kaum yang berhak mengatur diri mereka sendiri. Jika hal ini dapat dipahami dan diterima dengan baik, maka tidak akan ada friend zone atau perkosaan lagi.

 


Alasan Anda harus berhenti menggunakan istilah friend zone

Ilustrasi Foto Pasangan Bertengkar (iStockphoto)

2. Bersikap baik pada wanita bukan berarti pantas untuk berhubungan seks

Friend zone menyiratkan adanya hak seseorang terhadap hubungan romantis dan seks yang ditolak secara tidak adil. Faktanya, interaksi manusia tidak berjalan seperti itu.

Anda tidak berbuat sesuatu kepada seseorang untuk mendapatkan balasan yang sama, jadi berhenti berpikir seperti itu. Wanita adalah manusia, bukan objek yang harus ditaklukkan.

3. Jika Anda benar-benar temannya, hargai dan dukung pilihan yang ia buat

Persahabatan adalah hubungan khusus dan pantas untuk dihargai, sama halnya dengan hubungan romantis. Sedangkan friend zone tidak menghormati pertemanan seperti ini, istilah ini merajuk pada pertemanan platonis.

Anda akan berpikir telah menyia-nyiakan waktu dan energi untuk orang yang tidak membalas perasaan Anda. Mari berpikir sebaliknya, fakta bahwa ada seseorang yang memperhatikan, mengenal, dan menghabiskan waktu bersama Anda, bukankah termasuk dalam hal yang harus dirayakan juga?


Alasan Anda harus berhenti menggunakan istilah friend zone

Ilustrasi pasangan bertengkar (iStockpohoto/GeorgeRudy)

4. Istilah ini memperkuat anggapan bahwa pria dan wanita tidak akan pernah bisa berteman

Hanya karena satu pihak memiliki perasaan tertentu, bukan berarti mereka harus bersama-sama. Friend zone menganggap bahwa wanita harus berkencan pria yang tertarik padanya, karena jika mereka berteman dengan baik, mengapa tidak bisa melanjutkan pada hubungan romantis?

Faktanya, tidak ada orang yang berutang sesuatu di sini. Seorang wanita bisa aja tidak ingin berkencan dengan teman prianya, namun tetap menghargai pertemanan yang terjalin, bukan?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya