Temuan LIPI untuk Atasi Gizi Buruk Bikin Moeldoko Kagum

Banana Bar merupakan produk pangan fungsional yang dihasilkan oleh Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) LIPI di Subang, Jawa Barat.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 04 Agu 2018, 21:45 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memegang salah satu produksi LIPI Banana Bar. (Liputan6.com/Loop/Humas LIPI)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengunjungi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Subang.

Kedatangan Moeldoko ini merupakan kunjungan balasan setelah Juli lalu LIPI beraudiensi ke Kantor Staf Presiden untuk melaporkan upaya kolaborasi dengan pemerintah menangani persoalan stunting dan gizi buruk.

Dalam kunjungan kali ini, Moeldoko disambut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko untuk melihat langsung proses pengaplikasian teknologi pangan dalam mengatasi stunting, misalnya produk Banana Bar, Banana Flakes (BaFle), dan mie non-gluten yang berbasis jagung.

Banana Bar merupakan produk pangan fungsional yang dihasilkan oleh Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) LIPI di Subang, Jawa Barat. Produk ini juga telah dicicipi oleh Presiden Joko Widodo dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pada kunjungannya ke Bogor, Jawa Barat bulan Juli lalu.

Dalam kesempatan ini, Moeldoko berbincang-bincang langsung dengan pegawai LIPI yang sebagian besar merupakan ilmuwan yang ahli di bidangnya.

Beberapa topik yang menjadi perbincangan di antaranya adalah pendekatan teknologi pangan untuk mengatasi stunting. Dalam hal ini Moeldoko tertarik mengenai produk yang dihasilkan oleh LIPI merupakan produk dengan bahan baku lokal.

 


Pakai Bahan Lokal

Untuk bahan baku lokal, Kepala PPTTG LIPI Pramono menjelaskan bahwa pengembangan pangan fungsional sengaja memanfaatkan potensi bahan lokal, sehingga memudahkan dalam proses produksinya, khususnya bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Moeldoko menyampaikan apresiasinya atas kerja nyata LIPI dalam membantu masyarakat melalui pengaplikasian teknologi pangan untuk menangani stunting.

"LIPI dapat memanfaatkan buah nanas dalam pengembangan teknologi pangan, khususnya di Subang." kata Moeldoko.

Sebagian besar penduduk di kota ini dikenal sebagai petani buah nanas. Sejak dulu, nanas madu menjadi komoditas utama bagi kota Subang dan terkenal hingga seluruh pelosok Indonesia.

Selain itu Moeldoko juga berpesan agar LIPI dapat lebih terbuka lagi kepada masyarakat, lebih menghampiri, dan lebih membumi lagi karena selama ini belum banyak masyarakat yang mengetahui program-program lembaga ilmu pengetahuan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya