Liputan6.com, Jakarta - Polri terus menangkap sel-sel kelompok terorisme pasca-bom bunuh diri di Surabaya pada Mei 2018. Sejauh ini setidaknya sudah ada sekitar 260 orang terduga teroris yang diamankan.
"Masalah terorisme kita sudah ditangkap, sudah lebih dari 260-an, tapi nggak perlu terlalu ekspose," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).
Advertisement
Dari total tersebut, sebagian besar sudah ditetapkan sebagai tersangka. "170-an yang tersangka. Ada (ditahan) di polres-polres, polda-polda," ucap dia.
Polri tengah gencar menangkap orang-orang yang diduga berafiliasi dengan kelompok teroris pasca-bom bunuh diri Surabaya. Apalagi operasi tersebut juga diperkuat dengan UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Terorisme.
Dengan undang-undang yang baru disahkan tersebut, Polri memilik kewenangan lebih luas untuk menangkap mereka yang terindikasi dalam kelompok teroris tanpa harus menunggu ada tindak pidana yang dibuat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Antisipas Terorisme Selama Asian Games
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan beberapa ancaman jelang Asian Games 2018. Ancaman tersebut di antaranya terorisme, kejahatan jalanan (street crime) serta kemacetan.
"Antisipasi ancaman utama pada Asian Games adalah terorisme, kedua adalah masalah kejahatan jalanan (street crime) dan ketiga adalah kemacetan lalu lintas," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.
Terkait masalah terorisme, Polri akan melakukan berbagai macam pengamanan venue Asian Games. Serta meningkatkan pengawasan melalui melalui sistem CCTV.
"Akan kita lanjutkan di samping memperkuat jaga venue-venue Asian Games. Ini empat Polda ini sudah miliki konsep operasi yang libatkan stakeholder lain termasuk TNI dan pemerintah setempat," ungkapnya.
Advertisement