Liputan6.com, Jakarta Studi terbaru mengungkap, para ilmuwan kemungkinan telah menemukan obat untuk mengatasi kebotakan. Obat tersebut berupa pil yang bisa dikonsumsi setiap hari.
Obat yang tengah diuji coba itu terbukti ampuh mengatasi inflamasi kulit, kerontokan rambut serta [uban](https://www.liputan6.com/tag/uban ""). Setidaknya ketika diujikan pada tikus.
Advertisement
Senyawa dalam pil tersebut menghentikan produksi lemak tertentu yang disebut glycosphingolipid atau kerap dikenal sebagai GSL. GSL merupakan komponen utama kulit serta membran sel lainnya.
Tikus yang diberi makanan kaya lemak cenderung mengembangkan perubahan warna rambut dari hitam ke kelabu lalu ke putih. Dengan memberi tikus tersebut pil buatan para ilmuwan, kondisi rambut rontok bisa diatasi, begitu pula peradangan kulit yang terjadi akibat beberapa luka.
Meski hasilnya tampak menjanjikan, para peneliti di Johns Hopkins University School of Medicine di Maryland, AS, mengingatkan hasil serupa belum tentu terjadi pada manusia. Tapi, temuan tersebut bisa menjadi landasan pengobatan baru.
Efek pola makan
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa pola makan berpengaruh pada kesehatan rambut.
"Temuan kami menunjukkan bahwa pola makan ala Barat menyebabkan rambut rontok, uban, serta radang kulit pada tikus. Semoga temuan ini bisa membantu percepatan penyembuhan kebotakan, uban, serta penyembuhan luka," ujar Profesor Subroto Chatterjee pada jurnal Scientific Reports, melansir laman Daily Star, Senin (6/8/2018).
Advertisement