Liputan6.com, Jeddah - Hamza bin Laden, putra mendiang pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, dikabarkan telah resmi meminang putri dari Muhammad Atta, pemimpin pembajak dalam serangan teror 11 September 2001 atau dikenal sebagai peristiwa 9/11.
Peristiwa 9/11 adalah serangkaian empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington DC, Amerika Serikat.
Advertisement
Pada pagi itu, 19 pembajak dari kelompok militan Al Qaeda, membajak empat pesawat jet penumpang. Para pembajak sengaja menabrakkan dua pesawat ke Menara Kembar World Trade Center di New York City. Kedua menara ikonis ini runtuh dalam kurun waktu dua jam.
Pembajak juga menabrakkan pesawat ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia. Ketika penumpang berusaha mengambil alih pesawat keempat --United Airlines Penerbangan 93-- pesawat ini jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania dan gagal mencapai target aslinya di Washington. Menurut laporan tim investigasi 9/11, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan mengerikan ini.
Kabar pernikahan Hamza dan anak perempuan Atta dibenarkan saudara tiri Osama bin Laden, Ahmad dan Hassan al-Attas, selama wawancara eksklusif dengan The Guardian. Mereka yakin bahwa Hamza telah mengambil alih posisi almarhum ayahnya sebagai pemimpin utama Al Qaeda.
Hamza juga disebut ingin membalas kematian sang ayah yang tewas ditembak dalam serangan militer AS di Abbottãbad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.
Hamza bin Laden adalah putra dari salah satu istri Osama bin Laden (total ia memiliki tiga istri), Khairiah Sabar, yang tinggal bersama suaminya di sebuah kompleks di Abbottabad, dekat pangkalan militer Pakistan di mana ia terbunuh. Sejak saat itu, Hamza membuat pernyataan publik yang mendesak para pengikutnya untuk memerangi Washington, London, Paris dan Tel Aviv. Selain menggantikan posisi Osama, Hamza juga menjabat sebagai wakil pemimpin kelompok teroris Ayman al-Zawahiri.
"Kami telah mendengar kabar tentangnya yang menikahi putri Muhammad Atta," kata Ahmad al-Attas, sebagaimana melansir The Guardian, Senin (6/8/2018). "Kami belum tahu keberadaannya saat ini, tetapi bisa jadi di Afghanistan."
Agen-agen intelijen Barat semakin gencar mengincar Hamza bin Laden selama dua tahun terakhir, sebab ia diperkirakan terus merekrut orang dan membahayakan negara-negara yang diancamnya.
Pernikahannya dengan putri Atta --yang merupakan warga negara Mesir-- menjadi perhatian internasional, sebab itu artinya Al Qaeda masih terus melebarkan sayapnya dan terus meregenerasi pemimpinnya secara turun-temurun.
Di satu sisi, salah satu putra Osama bin Laden lainnya yang diklaim akan mengisi posisi tertinggi Al Qaeda, Khalid, tewas dalam serangan yang dilancarkan marinir AS di Abbottabad. Satu lagi, Saad, juga tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Afghanistan pada 2009.
Surat-surat yang konon ditulis oleh Osama dan disita dari kompleks itu menunjukkan, ia merawat dan membesarkan Hamza memang untuk menggantikannya dan membalas kematian Saad.
Ketiga istri Osama dan anak-anaknya yang masih hidup telah kembali ke Arab Saudi, negara kelahiran Osama. Mereka diberi perlindungan oleh mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef.
Mereka tetap berhubungan baik dan menjalin komunikasi intensif dengan ibu Osama, Alia Ghanem.
"Ketika kami pikir semua orang sudah selesai (setelah Osama meninggal), hal berikutnya yang aku tahu adalah Hamza mengatakan bahwa ia akan membalaskan dendam ayahnya," kata Hassan al-Attas.
"Jika Hamza ada di depanku sekarang, aku akan memberitahunya: Tuhan membimbingmu. Pikirkan dua kali tentang apa yang kau lakukan. Jangan mengambil langkah serupa dengan ayahmu. Kamu bisa terjerumus ke dalam sesuatu yang buruk dan mengerikan, terlebih kejiwaanmu."
Keluarga mengklaim, mereka tidak saling berkontak dengan Osama bin Laden sejak 1999 hingga kematiannya pada 2011. Pun tidak menerima undangan pernikahan atau pesan dari Hamza.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Serukan Balas Dendam Putra Mahkota Al Qaeda
Melalui sebuah video berdurasi 10 menit, Hamza menyerukan para pengikutnya untuk menyerang warga Yahudi, Amerika Serikat, bahkan Rusia. Rekaman ini dirilis pada 2017.
"Jika kalian bisa angkat senjata itu lebih bagus, jika tidak kalian masih punya banyak pilihan," ujar Hamzah dalam rekaman video yang diperoleh oleh SITE Intelligence Group dan dirilis CNN, Selasa 16 Mei 2017.
Mantan agen FBI yang menangani kasus Al Qaeda mengatakan, ada kemungkinan Hamza akan melakukan aksi balas dendam terhadap AS atas kematian ayahnya. Beberapa pihak menilai profil Hamzah dalam serangkaian video yang dirilis dapat meningkatkan eksistensi dirinya.
"Hamzah mencoba meniru ayahnya, cara berbicara, dan juga mengulang pesan-pesan Osama yang disampaikan di masa lalu," ujar Ali Soufan mantan agen FBI yang pernah meneliti Al Qaeda.
"Saat ini Hamzah dipersiapkan untuk menjadi pemimpin senior di Al Qaeda demi memainkan peran dalam kepemimpinan organisasi ini. Bisa jadi ia juga dapat menyatukan gerakan radikal ini secara global," kata Soufan.
Pada 2015, pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri memperkenalkan bin Laden junior sebagai salah satu calon "Singa" di Al Qaeda.
Hamzah bin Laden diyakini berusia 20 tahun dan wajahnya tidak asing bagi anggota militan. Sebab, anak laki-laki tersebut sering tampil dalam video propaganda, seperti mendiang ayahnya. Ia juga sering membaca sebuah puisi atau melakukan latihan militan dengan anak laki-laki lainnya.
"Hamzah sosok yang kharismatik, ia juga punya kemampuan bicara yang baik untuk anak seusianya," ungkap Soufan.
Dokumen yang ditemukan setelah serangan AS di tempat tinggal Osama bin Laden di Pakistan pada 2011 menunjukkan, Osama menginginkan kedua anaknya untuk meneruskan kepemimpinannya. Namun saat penggerebekan, keduanya harus terpisah. Khalid yang merupakan kakak kandung dari Hamzah tewas bersama sang ayah.
Melalui kemunculan Hamza, bukan tidak mungkin Al Qaeda mendapat kembali eksistensinya.
"Dia benar-benar menjadi wajah baru di Al Qaeda," ujar analis terorisme Peter Bergen.
Pejabat AS mengatakan, Al Qaeda masih menjadi organisasi yang kuat dan bertahan cukup lama. Penyebaran kelompok radikal ini dikabarkan semakin meluas di Timur Tengah.
Menurut Direktur Pusat Penanggulangan Teroris Nicholas Rasmussen, pertumbuhan Al Qaeda semakin berkembang pesat karena pergolakan dan perang sipil yang berlanjut di sejumlah tempat seperti Suriah, Somalia, Yaman, dan Libya.
Rasmussen juga mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menjadi "jaringan afiliasi" yang tersebar di belahan dunia. Menurutnya pula, jaringan Al Qaeda telah berevolusi dan terbukti tangguh meski harus mengalami kemunduran beberapa saat.
Sementara itu, ISIS dipandang menjadi pesaing dalam urusan merekrut sumber daya manusia.
Wakil Presiden Irak Ayad Allawi bahkan menerangkan terjadi kontak antara dua wakil kelompok radikal tersebut.
"Ada diskusi dan dialog antara utusan yang mewakili pihak ISIS dan Al Qaeda. Salah satu faktor yang bisa mendorong ISIS dan Al Qaeda adalah kesamaan tujuan," ujar Ayad.
"Karena ISIS semakin kecil, mungkin ini bisa menjadi ide bagus untuk bersekutu dengan Al-Qaeda, yang kini merupakan organisasi besar. Di Suriah, ini bisa menjadi kombinasi yang sangat mematikan," ujar Peter Bergen.
Advertisement