Sebuah sepeda sebagai hadiah pada sayembara kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan di lobi Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/8). Sayembara diinisiasi wadah kepegawaian KPK setelah 16 bulan kasus ini berlalu. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Sebuah banner bertuliskan sayembara kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan terpasang di seberang Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/8). Sayembara yang diinisiasi wadah kepegawaian KPK itu berhadiah sepeda. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Sebuah banner bertuliskan sayembara kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan terpasang di seberang Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/8). Hal ini dilakukan karena sudah 16 bulan kasus itu tidak kunjung terungkap. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Sebuah sepeda sebagai hadiah pada sayembara kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan di lobi Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/8). Sayembara diinisiasi wadah kepegawaian KPK setelah 16 bulan kasus ini berlalu. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Sebuah banner bertuliskan sayembara kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan terpasang di seberang Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/8). Hal ini dilakukan karena sudah 16 bulan kasus itu tidak kunjung terungkap. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Sebuah sepeda sebagai hadiah bagi siapa saja yang mengungkap pelaku penyerangan air keras pada Novel Baswedan di lobi Gedung KPK, Jakarta, Senin (6/8). Sayembara diinisiasi wadah kepegawaian KPK setelah 16 bulan kasus ini berlalu (Merdeka.com/Dwi Narwoko)