Liputan6.com, Lombok - Sejumlah operator seluler terus berupaya memberikan layanan maksimal kepada pengguna yang berada di sekitar bencana gempa Lompok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu malam, 5 Agustus 2018.
Salah satu operator seluler, Smartfren, mengklaim layanan telekomunikasinya tetap berjalan normal di area terdampak dan tidak ada kerusakan fisik infrastruktur.
"Dari 65 Base Transceiver Station (BTS) yang ada di area gempa Lombok, hanya satu unit BTS yang tidak beroperasi, karena habisnya daya listrik cadangan," ungkap Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys kepada Tekno Liputan6.com via pesan singkat, Senin (6/8/2018) di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Merza menuturkan, saat ini tim teknis Smartfren sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mengoperasikan kembali site tersebut secepatnya.
Sementara itu, ia melanjutkan, jaringan Smartfren di area Bali tetap beroperasi normal seperti biasa.
Terkait musibah ini pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) tersebut menyampaikan keprihatiannya dan turut berbela sungkawa.
"Smartfren turut prihatin atas terjadinya gempa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Lombok dan sekitarnya. Kami berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas korban gempa serta keluarga yang ditinggalkannya," pungkas Merza.
Jaringan Telkomsel Sudah Normal
Per Senin (6/8/2018) pagi ini, kondisi jaringan Telkomsel di NTB berangsur normal. Namun, dalam keterangan resmi Telkomsel yang diterima Tekno Liputan6.com, disebutkan ada penurunan kualitas layanan data atau suara di pusat gempa.
Penurunan kualitas layanan data atau suara antara lain terjadi di Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Bima.
Baca Juga
"Mayoritas (penurunan kulitas layanan data atau suara) dikarenakan belum optimalnya pasokan listrik di wilayah-wilayah tersebut," kata General Manager External Corporate Communication Telkomsel, Denny Abidin, dalam keterangannya.
Denny mengatakan, saat ini Telkomsel masih terus memantau dan mengidentifikasi site-site yang terkena gangguan ataupun berpotensi. Selain itu, Telkomsel juga memobilisasi genset mobile untuk mengaktifkan BTS yang mengalami kendala pasokan listrik.
Sekadar informasi, sejauh ini tidak ada BTS Telkomsel yang rusak pasca-gempa Lombok. Kendala hanya terjadi karena pasokan listrik padam. Dengan demikian, Telkomsel menggunakan genset untuk menyiasati kinerja BTS di wilayah yang listriknya padam.
"Telkomsel juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk percepatan pemulihan pemadaman listrik total," kata Denny.
Advertisement
Jaringan Seluler Tri Aman
Jaringan dan layanan seluler dari operator Tri Indonesia tetap aman dan tersedia pasca-gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu malam, 5 Agustus 2018.
Dalam keterangan resminya, GDM Public Relation and Media Hutchinson Tri Indonesia Arum K Prasodjo mengatakan, beberapa BTS Tri sempat mengalami gangguan karena pasokan listrik yang padam. Namun demikian, tidak ada gangguan terkait dengan konstruksi BTS.
Baca Juga
"Kondisi kami 25 persen BTS yang terkena dampak pasca-gempa Lombok karena pasokan listrik, tetapi tidak ada gangguan secara konstruksi," kata Arum kepada Tekno Liputan6.com, Senin (6/8/2018).
Dia menjelaskan, pasca-gempa Lombok, tim teknis Tri terus meningkatkan pasokan genset dan baterai.
"Sebagian BTS kami sudah up seiring kembalinya pasokan listrik dari PLN dan sebagian lagi kami re-route ke BTS lain, sehingga layanan telekomunikasi Tri tetap tersedia," ujar Arum menjelaskan.
Dia juga menyebut, sampai saat ini tim Tri terus melakukan pemantauan dan pemulihan layanan telekomunikasi Tri agar dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penanggulangan bencana.
"Kami prihatin dengan bencana alam yang melanda Lombok, semoga dapat segera pulih," katanya.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini