Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan ucapan belasungkawa kepada seluruh para korban jiwa atas gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (5/8) malam. Pemerintah senantiasa terus berupaya memberikan bantuan, seperti upaya penyelamatan terhadap korban jiwa hingga memberikan biaya.
"Respons dalam tindakan berupa bantuan dari sisi kemanusian. Biasanya tahapan yang disebut emergency muncul, yaitu fokus pada minggu ini adalah bagaimana menyelamatkan sebanyak mungkin agar tak ada lagi korban jiwa. Anggaran untuk mereka akan kami sediakan agar bisa beroperasi secara cepat," kata Sri Mulyani saat ditemui di Kementerian Perhatahan, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Baca Juga
Advertisement
Terkait dengan besaran anggaran yang akan diberikan, Sri Mulyani masih belum bisa memastikan jumlahnya. Terlebih, kata dia, saat ini BNPB masih melihat dan berupaya melakukan indentifikasi terhadap kerusakan bangunan yang terjadi di sana.
"Mereka (BNPB) akan menghitung, tapi kita siap saja dukung. Pokonya kita siap saja," katanya.
"Kita akan lihat bangunan. Kalau bangunan milik pemerintah kita bisa inventarisir, kalau milik masyarakat, terutama rumah, biasanya kita kategorikan menjadi tiga kelompok. Rusak sedang, rusak ringan, dan rusak berat dan kita akan lihat nanti bagaimana kompensasinya sesuai dengan nilai yang sekarang," ucap Sri Mulyani.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berkekuatan 7 Skala Richter
Diketahui, gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (5/8) malam. Akibat dari kejadian ini, setidaknya telah memakan puluhan korban jiwa dan ratusan orang mengalami luka berat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan korban tewas akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, terus bertambah. Total menjadi 91 orang meninggal dunia. Sementara itu, ratusan warga dilaporkan mengalami luka berat. "Sebanyak 209 orang luka berat," katanya.
BNPB mencatat daerah terparah terdampak gempa berkekuatan 7 SR adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 39 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang. Kemudian Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang.
Hingga Senin pagi BMKG mencatat masih terjadi 132 gempa susulan. Gempa susulan yang terakhir terjadi berkekuatan 5,4 Skala Richter di 12 kilometer Barat Daya Lombok Utara pada pukul 07.28 WIB.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement