Liputan6.com, Jakarta - PT Arkadia Digital Media Tbk akan melepas 150 juta lembar saham ke publik. Jumlah tersebut sekitar 54,55 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perseroan menawarkan harga Rp 200- Rp 400 per saham dalam rangka intial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana. Jadi target dana yang akan diraup sekitar Rp 30 miliar-Rp 60 miliar. Dana hasil IPO sekitar Rp 25 miliar-Rp 26 miliar digunakan untuk belanja antara lain sekitar 34 persen untuk infrastruktur dan hardware. Kemudian 53 persen untuk platform dan pengembangan software, serta 13 persen untuk modal kerja.
Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Danatama Makmur sebagai lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek. IPO tersebut akan dilakukan pada 21-24 Agustus 2018. Sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Agustus 2018.
Baca Juga
Advertisement
PT Arkadia Digital Media Tbk memiliki tiga anak perusahaan yaitu yaitu PT Arkadia Media Nusantara (AMN), PT Mata Media Nusantara (MMN), dan PT Integra Archipelago Media (IAM).
AMN adalah pengelola dari portal Suara.com yang saat ini tengah tumbuh pesat berdasarkan peringkat Alexa serta verifikasi Dewan Pers. Kemudian MMN mengelola MataMata.com (selebritas dan hiburan), BolaTimes.com, dan HiTekno.com.
Sementara itu, IAM memperkenalkan beberapa lini media baru, di antaranya adalah DewiKu.com yang berfokus pada perempuan, situs kabar otomotif MobiMoto.com, GuideKu.com untuk traveling, dan HiMedik.com yang menyajikan kabar kesehatan. Saat ini media-media tersebut masih di tahap beta dan ditargetkan beroperasi optimal dalam satu sampai dua bulan ke depan.
Media-media baru tersebut diarahkan bersinergi dengan Suara.com yang sudah lebih dulu populer. "Untuk tujuh media online, harapannya dengan didukung dengan platform yang sudah ada sebelumnya, agar biayanya (untuk pengembangan) tak terlalu signifikan," ucap William Martaputra, Dirut PT Arkadia Digital Media, pada Senin 6 Agustus 2018.
16 Perusahaan Siap Melantai di BEI Hingga Akhir 2018
Sebelumnya, sepanjang 2018, manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan ada tambahan sekitar 46 emiten baru yang melantai di BEI. Adapun sampai dengan awal Juli tahun ini, 30 emiten telah resmi tercatat di BEI.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sampai 19 Juli 2018, telah ada 16 calon emiten yang mengajukan pernyataan efektif dan pra efektif penebitan efek kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"16 calon emiten itu yang akan mencatatkan sahamnya dengan laporan keuangan berakhir kuartal I 2018. Jadi belum akan mengajukan dengan laporan keuangan Juni 2018,” tutur dia di Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.
Jika berhasil membawa keenam belas perusahaan tersebut melantai di bursa, itu berarti BEI telah membuat rekor jumlah emiten baru terbanyak sepanjang berdirinya pasar modal di Indonesia.
Sebagai informasi, daftar ke-16 perusahaan yang menjadi calon emiten di BEI adalah sebagai berikut:
PT Kota Satu Properti Tbk
PT MD Pictures Tbk
PT Kagum Jaya Sakti Tbk
PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk
PT Trimitra Propertindo Tbk
PT Cottonindo Ariesta Tbk
PT Arkadia Digital Media Tbk
PT Andira Agro Tbk
PT Natura City Development Tbk.
PT Superkrane Mitra Utama Tbk
PT Net Visi Media Tbk
PT Madurasa Murni Indah Tbk
PT Satria Antaran Prima Tbk
PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk
PT Propertindo Mulia Investama Tbk
PT Super Energy Tbk.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement