Kementerian ESDM Operasikan Sumur Bor untuk Masyarakat Jambi

Kementerian ESDM mengoperasikan sumur bor dan membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), ‎untuk masyarakat Jambi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Agu 2018, 19:40 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Ignasius Jonan menyampaikan penjelasan saat menghadiri Transformational Business Day: Indonesia Energy, Gas & Renewables di Jakarta, Rabu (14/3). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengoperasikan sumur bor dan membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), ‎untuk masyarakat Jambi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan, sembilan sumur bor yang telah resmi beroperasi dibangun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)  2017 sebanyak tujuh sumur dan sumur lainnya dari APBN 2018.

Selain itu, Kementerian ESDM juga sedang mengebor tujuh titik sumur di berbagai wilayah di Jambi dari APBN 2018.

"Tahun ini kami bangun 550 sumur kalau misalnya dibagi 34 provinsi, mestinya paling kurang 1 provinsi dapat 15 sumur. Kalau memang ada yang sangat mendesak sekali, Pemda cukup kirim surat permohonan ke Kementerian ESDM, beserta lokasi titiknya. Nanti kami yang lakukan studi dan pemborannya," kata Jonan, di Jakarta, Senin (6/8/2018).

Sejak 2015 hingga semester I 2018, Pemerintah telah bor air bersih sebanyak 1.878 sumur bor yang dapat melayani 5,4 juta jiwa di 27 provinsi. Jonan menambahkan, rencana pemboran bisa mencapi 750 lokasi pada 2019.

"Air itu lebih penting dari penerangan. Kalau airnya kurang bagus, biaya untuk kesehatan jadi tinggi. Saya mengajurkan Provinsi Jambi mengusulkan. Tahun depan kita akan bangun 750 sumur. Kalau dibagi rata paling kurang 1 provinsi dapat 20 sampai 25 sumur," tambah Jonan.

 


Pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi

Petugas memasang Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di rumah penduduk di desa terpencil Papua. Pada 2017 Kementrian ESDM telah membagikan paket LTSHE untuk 79.564 rumah di 1.027 desa. (Liputan6.com/HO/Hadi M Djuraid)

Dengan kapasitas debit total sebanyak 18,2 liter per detik, sembilan sumur bor tersebut mampu melayani 8.736 jiwa masyarakat Jambi yang tersebar di Desa Jangga Baru, kabupaten kota Batanghari 2 sumur, Desa Marus Jaya, Kabupaten Merangin satu sumur, Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muaro Jambi dua sumur.

Desa Pematang Kolim, kabuapten kota Sarolangun satu sumur, Kelurahan Tebing Tinggi, Kabupaten kota Tanjung Jabung Barat satu sumur, Desa Bukit Tempurung, Kabupaten kota Jabung Timur satu sumur dan Desa Aburan Batang Tebo, Kabupaten kota Tebo satu sumur. 

Selanjutnya, fasilitas sumur bor akan dihibahkan kepada Pemerintah Daerah yang terdiri dari konstruksi sumur dan pompa selam beserta rumah pompa, mesin generator kapasitas 10 KVA beserta rumah genset dan bak penampung air berkapasitas 5.000 liter yang dilengkapi dengan kran. 

Sedangkan untuk LTSHE, Pemerintah telah menyerahkan 807 unit kepada masyarakat Jambi di dua kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Sungai Penuh, dua kecamatan Senyerang dan Kumun Debai dan tiga desa Sungai Kayu Aro, Kempas Jaya dan Renah Kayu Embun.

Pembagian ini sebagai bentuk program pra elektrifikasi demi memberikan akses penerangan kepada masyarakat yang berada di daerah  Terpencil, Tertinggal dan Terluar (3T). 

Pada 2018, Pemerintah menargetkan 175 ribu unit LTSHE yang menyasar ke 15 provinsi di daerah yang terisolir dan sulit dijangkau dengan jaringan PLN. Alokasi APBN untuk program LTSHE tahun ini sekitar Rp600 miliar. 

"Tahun ini lebih dari 175 ribu rumah kita bagikan. Tahun depan 150 ribu lagi. Kalau bisa ajukan sesegera mungkin. Tapi mohon dirawat," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya