Dua Tahun Terakhir, RS Hasan Sadikin Rawat 40 Lebih Pasien Kelainan Imun Tubuh

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, telah merawat lebih dari 40 pasien anak yang terjangkit kelainan kekebalan tubuh (imun) berat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 07 Agu 2018, 11:30 WIB
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, telah merawat lebih dari 40 pasien anak yang terjangkit kelainan kekebalan tubuh (imun) berat. Jumlah pasien tersebut menurut RSHS, merupakan angka tertinggi penyakit yang melumpuhkan syaraf otot di seluruh tubuh yang pernah mereka tangani.

Menurut dokter spesialis anak RSHS Stanza Uga Prayoga kisaran usia pasien yang mengalami penyakit kelainan kekebalan tubuh berat yaitu 5 - 17 tahun. Stanza mengatakan sebagian besar gejala awal dari penyakit kelainan kekebalan tubuh berat itu dimulai dari kelumpuhan tungkai.

"Beberapa pasien kami malahan sudah bisa beraktivitas lagi dengan fisioterapi dilanjutkan untuk memulihkan kekuatan ototnya," ujar Stanza Uga Prayoga, ditemui di Bandung, Senin (6/8/2018).

Mengenai berapa lama waktu yang diperlukan pasien untuk penyembuhan total, Stanza mengatakan tergantung dari faktor lain.

"Itu tadi tergantung apakah ada penyulit sewaktu dia dirawat, kalau tidak ada penyulit tentunya recovery-nya akan lebih cepat ada beberapa bulan, dia bisa beraktivitas lagi," kata Stanza.

Sementara untuk pasien terakhir yang mengalami penyakit serupa kata Stanza Uga, mengalami infeksi paru - paru yang diderita sebelumnya serta penyakit darah tinggi yang muncul saat infeksi saluran pernapasan atau pencernaannya, menjalar serta menempel di beberapa syaraf otot akibat terjadinya anti gen dan body. Stanza Uga berharap pada masa perawatan, pasien rujukan Rumah Sakit Daerah Majalaya dapat mengembalikan kondisi normal pernapasannya.

Untuk menurunkan seluruh berbagai penyakit yang timbul akibat melemahnya kekebalan tubuh, tim medis RSHS telah memberikan berbagai macam obat, termasuk antibiotik untuk membasmi virus yang menempel. Saat ini kondisi pernapasan secara normal berangsur pulih, sedangkan pemyakit darah tingginya sudah mulai menurun.

Pasien dengan penyakit kelainan imun berat ini, secara keseluruhan kondisinya membaik dari semula datang ke rumah sakit umum pemerintah rujukan se Jawa Barat tersebut. Pada awalnya, pasien datang dengan keluhan gangguan kesulitan menelan dan kelainan kelemahan di tungkai. Kini pasein di rawat di ruang intensive care unit (ICU). (Arie Nugraha)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya