Jakpro Hanya Operasikan Dua Stasiun LRT Jakarta Saat Asian Games

Kemenhub menyatakan kemungkinan hanya ada dua stasiun saja yang baru beroperasi pada 10 Agustus 2018.

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Agu 2018, 20:38 WIB
Pekerja terihat di pembangunan proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT) di kawasan Kampung Makasar, Jakarta, Kamis (26/7). Secara keseluruhan, proyek kereta ringan atau LRT Jakarta telah rampung sekitar 85 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub)  terus kebut penyelesaian proyek light rapid transit (LRT) Jakarta yang dibangun oleh Jakarta Propertindo (Jakpro) jelang Perhelatan Asian Games 2018.  

Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri mengatakan, kemungkinan hanya ada dua stasiun saja yang baru beroperasi pada 10 Agustus 2018. Lantaran, kata dia, beberapa stasiun masih dalam uji kelaikan.

"Kita lihat nanti tanggal 10 Agustus 2018. Mungkin ujung ke ujungnya saja, stasiun Kelapa Gading dan Velodrome. Masih ada beberapa stasiun yang masih belum siap untuk diuji," tutur dia di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Meski begitu, Zulfikri optimistis LRT dapat beroperasi sesuai target pada 10 Agustus 2018 termasuk fokus dalam menggodok proses sertifikasi.

"Kita support tentunya dalam hal teknis, sertifikasi teknis dari kita, seperti apa operasinya, kita lihat hasilnya. Kalau memang sudah terpenuhi ya kita operasikan. Mungkin belum semua stasiun kita operasikan. Mungkin bisa fungsional. Doakan semoga bisa beroperasi," ujar dia.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan peresmian LRT memang masih menunggu sertifikasi dari Kementerian Perhubungan. "Nanti dibuka pada 10 Agustus, kita lagi tunggu sertifikasi dari Kemenhub," kata dia.

 


Baru Terbangun 40 Persen, LRT Jabodebek Ditarget Uji Coba Tahun Depan

Aktivitas pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun LRT rute Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta, Rabu (4/7). Progres proyek lintasan LRT sepanjang 5,8 kilometer tersebut kini telah mencapai 77 persen. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, perkembangan pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek hingga saat ini baru mencapai 40 persen. Padahal proyek tersebut sudah mulai dikerjakan pada September 2015.

General Manager Departemen LRT PT Adhi Karya Agus Karyanto mengatakan, ‎sebenarnya perkembangan pembangunan untuk tiap rute berbeda-beda. Namun secara keseluruhan rata-rata mencapai 40 persen.

"Secara keseluruhan sekarang 40 sekian persen. Yang masing-masing 62 persen untuk Cawang-Cibubur, 47 persen dari Cawang-Bekasi Timur, 26 persen Cawang-Dukuh Atas. Itu per akhir Juni lalu," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.

Meski belum sampai separuhnya, namun Agus optimis proyek tersebut bisa selesai pada tahun depan. Bahkan pada pertengahan tahun depan, LRT Jabodebek ditargetkan sudah bisa mulai uji coba kereta.

‎"Akhir tahun kira-kira 70 sekian persen lah. Untuk semua (rute).‎ Tadi juga sudah ada jadwalnya kira-kira April-Mei keretanya udah mulai datang Nanti setelah Mei-Juni kita sudah mulai running test. Diharapkan seperti itu. Running test Mungkin secara bertahap, kalau tidak bisa secara keseluruhan, paling tidak dari lintas layanan satu dan tiga bisa dilakukan test dulu," jelas dia.

Sementara untuk harga tiket, Agus menyatakan hal tersebut merupakan kewenangan PT KAI sebagai operator. Namun harga tiket tersebut diharapkan terjangkau bagi masyarakat.

‎"Itu tanya KAI. Soal operasi itu domain KAI sebagai operator. Pembebasan lahan domainnya Direktorat Jenderal Kereta Api (Kementerian Perhubungan)," tandas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya