Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai polemik seputar tahun politik hanya muncul di jagat media sosial saja. Realitasnya di masyarakat, menurut JK, perbedaan pilihan politik tak menimbulkan masalah.
"Pengalaman kita kan panasnya di udara, di media sosial, tapi di kalangan masyarakat aman-aman saja," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla usai menghadiri Rapat Pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Senin (6/8/2018).
Advertisement
Jusuf Kalla memprediksi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berlangsung aman, seperti Pemilu sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi dalam tiga kali pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 2015, 2017 dan 2018.
"Pengalaman pilkada kemarin, pemilu-pemilu sebelumnya aman-aman saja, adem saja. pada saat pencoblosan aman. Pilkada kemarin juga tidak ada masalah kan," tambah Jusuf Kalla seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan dalam rapat pleno tersebut dibahas mengenai seruan kepada masyarakat agar tetap menjaga persatuan umat Islam meskipun berbeda pandangan politik.
"Jangan sampai perbedaan aspirasi, kepentingan termasuk calon dalam pilpres kemudian membawa rusak ukhuwah Islamiyah," kata Din Syamsuddin.
Tak Saling Klaim
MUI juga meminta agar tidak ada pihak yang mengklaim pendapat suatu kelompok mewakili umat Islam. Sebab, umat Islam di Indonesia jumlahnya sangat besar dan tersebar di berbagai partai politik.
"Umat Islam jangan terjebak pada pandangan dikotomis yang kemudian muncul dalam klaim inilah jalan keislaman, inilah jalan yang harus ditempuh satu-satunya. Sementara jalan politik itu jalan yang terbuka yang bisa diisi dengan ruh Islam, semangat Islam," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement