PPP Usulkan 2 Program Keumatan Masuk Nawacita Jilid II

Nawacita jilid II dibahas dalam pertemuan 9 sekjen partai pendukung Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2018, 08:51 WIB
Sekjen PPP Arsul Sani (baju hijau). (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi partai pendukung Joko Widodo atau Jokowi tengah menyelesaikan visi misi calon presiden dan wakil presiden dalam bentuk Nawacita jilid II. Nawacita jilid II dibahas dalam pertemuan 9 sekjen partai pendukung Jokowi.

Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, pembahasan diawali dengan mereview capaian positif dan kekurangan Nawacita jilid I pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Arsul menilai dalam Nawacita jilid I, program terkait keumatan masih kurang.

"Seperti yang belum ada itu kan usulannya PPP, artinya kan kalau di Nawacita bukan belum ada, kan sudah ada soal sosial keagamaan. Tapi yang agak konkret sedikit," kata Arsul di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Contohnya, papar dia, pemberdayaan lembaga pendidikan keagamaan dan wakaf. PPP ingin pemerintah hadir memastikan keabsahan dokumen dan surat-surat aset wakaf. Alasan kedua, PPP ingin pemerintah membantu aset-aset wakaf itu supaya bisa dimaksimalkan.

"PPP misalnya kan kemarin memasukkan tentang pemberdayaan lembaga pendidikan keagamaan dan pesantren. Hari ini kita nambah lagi yaitu memasukkan pemberdayaan wakaf," usulnya.

Arsul mengklaim usulan soal pemberdayaan lembaga pendidikan keagamaan dan pesantren diterima oleh 8 sekjen partai pendukung Jokowi. Dia menyebut program-program yang diusulkan itu menjadi program unggulan yang bisa memenangkan Jokowi.

"Kami ketika PPP bicara tentang harus masuk itu poin pemberdayaan pendidikan keagamaan enggak ada satu pun yang kemudian keberatan," terang Arsul.

"Secara lembaga pendidikan keagamaan kan enggak hanya Islam. Yang Kristen misalnya kan ada sekolah Minggu itu negara harus hadir itu. Kalau lembaga itu butuh perhatian pemerintah," imbuhnya.

 


Mengakomodasi Seluruh Parpol

Anggota Komisi III DPR ini mengakui Nawacita jilid II akan mengakomodasi kepentingan dari seluruh partai pendukung Jokowi. Nawacita jilid II dianggap lebih partisipatif ketimbang jilid I.

"Pasti ada unsur mengakomodasi dan ini memang lebih partisipatoris. kalau Nawacita pertama saya kan enggak tahu karena tidak di barisan pak Jokowi pada saat itu. Nawacita pertama kan lebih benar disusun oleh ahli pak jokowi, tidak dengan konsultasi seperti ini,"

Selain Arsul, Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate mengusulkan Nawacita jilid II berisi program-program yang memberikan perhatian lebih kepada Indonesia wilayah timur seperti Nusa Tenggara Timur.

"Karena Nusa Tenggara Timur itu representasi dari wilayah yang butuh perhatian, wajar," jelas Jhonny.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya