Liputan6.com, Jakarta - Budi Syahbudin, salah satu pendiri layanan dompet digital Doku, meninggal dunia pada hari ini, Selasa (7/8/2018).
Informasi tersebut dibenarkan oleh Corporate Communications Doku Anistasya Kristina kepada Tekno Liputan6.com via pesan teks.
Baca Juga
Advertisement
Dalam keterangan resminya, Budi Syahbudin telah mengembuskan napas terakhir pada pukul 03.00 WIB.
“Innalilahi wa Inna ilaihi rojiun,telah berpulang ke Rahmatullah ananda H. BUDI SYAHBUDIN (pak Budi) bin BAHAUDDIN, Selasa jam 03.00 wib,” tulis keterangan tersebut.
“Beliau salah satu founder Doku, jenazah akan dimakamkan sehabis zuhur di San Diego Hills,” ujar Kristin.
Sekadar informasi, Doku memiliki banyak pengguna dari generasi milenial. Dari total 1,6 juta pengguna, sekitar 50 persennya adalah generasi milenial.
Pengguna Milenial
Dijelaskan VP Marketing Doku, Ayu Sawitri Hapsari, banyaknya pengguna berasal dari kalangan milenial dipicu dari kebiasaan mereka yang sangat menyukai bertransaksi secara online atau nontunai.
Layanan dompet online Doku e-Wallet dinilai sesuai dengan kebutuhan mereka, yang biasanya memang belum memiliki kartu kredit atau enggan menggunakannya untuk bertransaksi online. Generasi milenial adalah anak-anak muda yang lahir dalam rentang waktu 1980-an hingga 2000.
"Milenial itu agent of change. Mereka memiliki gairah belanja yang besar, tapi biasanya tidak memiliki kartu kredit atau malas menggunakannya, sehingga layanan seperti Doku menjadi pilihan bagi mereka," ungkap Ayu dalam sesi group interview dengan sejumlah media di kawasan Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Doku melihat generasi milenial sebagai pengguna yang cukup loyal bertransaksi. Secara keseluruhan pengguna, rata-rata mengeluarkan uang berkisar Rp 200 ribu-300 ribu setiap kali transaksi di Doku e-Wallet.
Ke depan, Doku akan terus berusaha menumbuhkan jumlah penggunanya, termasuk generasi milenial.
"Kami mulai sasar konsumen anak muda itu dari awal tahun depan, ke depan akan terus bertambah," ujarnya.
Lebih lanjut, Doku saat ini sudah memiliki 26 ribu merchant, termasuk dari segmen korporat, UKM, startup dan penjual online perorangan.
"Sekarang ini banyak yang di bawah 30 tahun sudah menjadi entrepreneur dan ini juga menjadi salah satu target kami (merchant)," ucap Ayu.
Doku menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 30 persen setiap tahun. Tahun lalu, jumlah transaksi Doku naik lebih dari 50 persen dibandingkan sebelumnya.
Doku mencatat pertumbuhan jumlah transaksi sebesar 68 persen selama Januari sampai akhir Mei 2017.
Ayu berharap jumlah pengguna juga akan turut tumbuh seiring dengan transaksi. "Biasanya pertumbuhan pengguna 200 hingga 300 ribuan setiap tahun," ungkap Ayu.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement