Liputan6.com, Palu - Hasni (28), korban penyekapan seorang dukun di Tolitoli selama 15 tahun, kini menjalani perawatan medis dan berupaya memulihkan traumanya didampingi para ahli. Penemuan perempuan yang tak terlihat jejaknya selama belasan itu mencuatkan sejumlah kabar hoaks.
Salah satunya adalah kabar yang menyebutkan Hasni melahirkan sebanyak delapan kali selama disekap oleh Jago (83) di salah satu goa batu di Desa Bajugan, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Kapolres Tolitoli AKBP M Iqbal Al Qudusy menegaskan bahwa informasi itu tidak benar. Namun, ia mengungkapkan bahwa penyekap Hasni yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu mengakui mencabuli korbannya selama penyekapan berlangsung. Motif penyekapan adalah persetubuhan di bawah umur.
"Caranya Hs disugesti dengan foto laki-laki yang diberi nama Amrin," kata Kapolres, dilansir Antara, Senin, 6 Agustus 2018.
Baca Juga
Advertisement
Usia Hasni saat disekap pada 2003 lalu baru menginjak 13 tahun. Ia baru ditemukan pada Minggu, 5 Agustus 2018, setelah kakak korban, Devi, mengungkapkan kabar bahwa adiknya disembunyikan Jago.
Berdasarkan informasi tersebut, petugas kepolisian dari Polsek Dakopemean, Tolitoli, mencarinya dan berhasil menemukan Hasni di sela-sela batu.
"Saya langsung ke TKP dan tim Satreskrim sedang olah TKP. Sedangkan korban menjalani perawatan medis dari tim dokter puskesmas setempat," kata Kapolres lagi.
Selama dalam penyekapan, kata Kapolres, korban sempat beberapa kali mengalami terlambat datang bulan dan selalu diberi ramuan.
Menurut pengakuan tersangka kepada polisi, terdapat dua lokasi penyekapan korban. Pada pagi pukul 04.00 Wita, ia disekap di gua, sementara malamnya pukul 19.00 Wita, korban dipindahkan ke pondok belakang rumah Jago.
"Saat ini, tersangka sudah diamankan di Polsek Dakopemean, sambil menunggu dilimpahkan dan ditangani oleh Satreskrim Polres Tolitoli," kata Iqbal pula.
Ayah korban, Makmun (63), mengaku sudah menghabiskan dana Rp 11 juta lebih untuk mencari anaknya di seluruh wilayah Tolitoli.
Isu Miring
Kapolres berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Tolitoli, agar tidak mudah percaya dengan isu-isu miring yang berkaitan dengan kasus tersebut.
"Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian dan akan dilakukan penyidikan secara profesional," katanya pula.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulteng Sofyan Farid Lembah meminta kapolsek bertindak cepat mengungkap kasus ini dan memberi perlindungan hukum kepada korban dan keluarganya.
"Ombudsman memberi perhatian penuh berupa pengawasan penanganan kasus ini, agar tertangani secara baik sesuai kepentingan hukum dan kepentingan terbaik bagi korban," ujar Sofyan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement