Liputan6.com, Jakarta - Satelit Merah Putih atau Telkom 4 akan segera meluncur ke angkasa. Bagaimana skenario peluncuran Satelit Merah Putih menggunakan Falcon-9 milik Space-X?
Abdus Somad Arief Director of Wholesale & International Service at PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memaparkan, pada Space-X lintasan peluncur lebih kompleks karena pada sekitar menit 2’ 35” setelah peluncuran, Stage-1 dimatikan.
Baca Juga
Advertisement
"Disusul dengan pemisahan Stage-1 dan Stage-2, kemudian Stage-2 yang membawa satelit dinyalakan untuk kemudian meneruskan perjalanan ke titik akhir peluncuran," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/7/2018).
Ia melanjutkan, Stage-1 kemudian melakukan 'salto' dengan membalikkan diri sehingga dalam perjalanan turun seperti berjalan mundur (roket di bawah 'kepala' di atas), tidak menukik sebagaimana normalnya roket meluncur turun.
"Dalam posisi demikian rocket engine dinyalakan kembali untuk pengereman sehingga kecepatan turunnya pesawat dapat dikendalikan sampai mendarat kembali dalam posisi tegak pada sekitar menit ke-9 setelah peluncuran," ucapnya menerangkan.
Saksikan Secara Live
Semua itu, Arief melanjutkan, bisa kita saksikan secara live karena di bagian-bagian penting pesawat peluncur Falcon-9 dipasang kamera yang secara terus menerus mengirimkan gambarnya langsung kepada pusat kontrol di bumi dan dipancarkan ulang untuk kita saksikan bersama.
"Dengan demikian kita bisa menyaksikan peristiwa-peristiwa hebat selama proses peluncuran sampai dengan kembalinya Stage-1 mendarat di platform Space-X yang berada di tengah Samudra Atlantik," ujarnya.
Untuk diketahui, setelah peluncuran nanti Satelit Merah Putih akan menempati slot orbit milik Republik Indonesia di 108 Bujur Timur. Satelit Merah Putih merupakan satelit terbesar yang pernah dimiliki Telkom dengan 60 transponder C-Band dan Extended C-Band, dengan cakupan yang juga paling luas karena selain Indonesia dan ASEAN, juga mencakup Asia Selatan.
"Dengan adanya satelit ketiga yang beroperasi di orbit, Telkom Indonesia semakin memantapkan diri memimpin pasar satelit services di Indonesia dan bahkan ke depan bercita-cita menjadi tiga besar pemain di regional," kata Arief.
Advertisement
Teknologi Satelit Alami Perubahan
Ia menyebut, teknologi satelit sedang mengalami perubahan yang sangat mendasar dengan hadirnya High Throughput Satellite (HTS) dan akan datangnya satelit-satelit dengan orbit lebih rendah.
Semua pada dasarnya menawarkan layanan broadband dengan latency dan parameter network lainnya yang lebih bagus dan semakin mendekati kualitas jaringan terestrial.
"Telkom akan terus mengembangkan diri untuk tidak tertinggal dengan teknologi yang terbaru dan tentunya dengan pengelolaan grup manajemen yang semakin solid," pungkasnya.
Sebagai informasi, peluncuran satelit menggunakan Falcon-9 oleh Space-X berhasil untuk pertama kalinya pada tahun 2010. Sejak saat itu, biaya peluncuran satelit dapat ditekan sangat signifikan sehingga sampai tinggal sekitar 60 persennya saja.
Ini adalah salah satu alasan kenapa Space-X dapat memenangkan banyak tender peluncur, dan tahun ini termasuk tahun tersibuk bagi mereka sehingga untuk pertama kalinya mereka akan mencapai empat peluncuran dalam satu bulan.
Arianespace Prancis, pesaing utamanya, sampai saat ini hanya mampu melakukan satu peluncuran setiap bulan.
Selain itu, Space-X juga sudah membuktikan kehandalan Falcon-9 yang terlihat dari suksesnya peluncuran yang sudah mencapai 64 dari 65 peluncuran.
Dari sisi reuseable engines, Falcon-9 sudah membukukan kesuksesan sebesar 100 persen, dibuktikan dengan 14 kali peluncuran yang menggunakan roket “bekas”. Semuanya berhasil menyelesaikan misinya dengan baik.
(Isk/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini