Liputan6.com, Lombok - Terbaring di lantai dengan beralaskan tikar, seorang ibu harus menjalani tindakan medis di halaman Puskesmas Malaka, Kecamatan Pemanang, Kabupaten Lombok Utara, lantaran kepalanya terkena runtuhan kayu saat akan menyelamatkan cucunya dari gempa besar.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (7/8/2018), tim medis harus tetap siaga meski dalam kondisi darurat semua demi keselamatan pasien. Hampir seluruh bangunannya hancur beserta peralatan medis. Pelayanan medis pun hanya bisa dilakukan di luar gedung puskesmas.
Advertisement
"Fasilitas kesehatan kita memang rata-rata mengalami kerusakan, dari rumah sakit maupun puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara Marjito.
Tercatat puluhan puskesmas dan klinik di Kabupaten Lombok Utara mengalami kerusakan parah. Saat ini, relawan tenaga medis sangat dibutuhkan untuk merawat para korban gempa.
Sementara itu, evakuasi korban gempa yang diduga masih terjebak di dalam Masjid Jabarnur Desa Lading-Lading, Kecamatan Tanjung, terus dilakukan.
Hingga Senin sore, Tim Basarnas baru berhasil mengevakuasi tiga korban dan dalam keadaan meninggal dunia. Menurut seorang warga yang berhasil lolos, diperkirakan masih ada 30 orang yang berada di dalam.
"Saya tidak bisa menyelamatkan yang lain, karena kita masing-masing menyelematkan diri. Dan tadi sudah ada tiga lagi yang dievakuasi," ujar Haji Kelana.
Saat gempa terjadi, puluhan warga melakukan salat Isya berjamaah di Masjid Jabarnur. Tim Basarnas yang dibantu TNI dan Polri masih berupaya keras mengevakuasi korban. (Rio Audhitama Sihombing)