Liputan6.com, Tangerang - Kaca film memang perlu diterapkan pada mobil baik dari sisi depan, samping dan juga belakang. Tentu saja fungsinya beragam, mulai dari mengurangi intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kabin, menjaga privasi, hingga menghindari resiko kejahatan.
Namun begitu ternyata ada juga yang membuat kaca film tak sedap dipandang, selain gelembung, kaca film juga dapat mengalami korosi atau karatan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Marketing Manager PT Jaya Kreasi Indonesia (distributor kaca film LLumar dan CPF1), Herry Winata, timbul korosi pada kaca dikarenakan bahan yang digunakan kaca film mengandung metalized atau material logam.
“Jadi bisa menimbulkan korosi, terutama saat lembab. Contoh kaca film yang berkorosi bisanya berbentuk jaring-jaring segitiga, atau terlihat xxx, dan warnanya kekuning-kuningan,” jelas Herry saat ditemui Liputan6.com, di acara GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang Selatan.
Herry juga menyatakan, kaca berkarat disebabkan banyak faktor, mulai dari cuaca hingga air masuk saat mencuci, sehingga kaca film menjadi lembab.
“Tidak semua selalu kaca film yang mengandung metalized terjadi korosi, tapi bisa potensi menjadi korosi,” ujarnya. Adapun bahan metalized biasanya digunakan pada kaca film untuk mengurangi panas cahaya matahari masuk ke dalam kabin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pentingnya Anti Karat untuk Mobil Baru, Ini Alasannya
Karat, jadi salah satu musuh yang patut dihindari para pemilik kendaraan. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, karat akan menggerus atau membuat material logam menjadi korosi.
Bahkan menurut Hendrik Susilo, Manager Marketing PT Terang Parts Indonesia (pelapis anti karat merek Protera), meski mobil baru keluar dari pabrikan, maka penggunaan anti karat sangatlah penting.
BACA JUGA
“Karena jika belum diberi pelapis anti karat, kalau sudah berkarat perbaikannya susah. Jadi kalau kita perbaiki di satu sisi, maka akan merembet di sisi lain,” ujar Hendrik saat ditemui Liputan6.com, Sabtu (4/8/2018).
Hendrik juga menyatakan, munculnya karat tidak bisa terdeteksi. Sebab, karat bisa datang dari sudut-sudut yang tak terkira, seperti kolong mobil, sepatbor, atau sela pintu.
“Seperti penyakit manusia, kanker. Sudah sembuh tapi nanti balik lagi dan timbul di tempat lain. Jadi, lebih baik mencegah sebelum sampai terjadinya karat. Kalau sudah terjadi sulit diperbaiki hingga sampai tuntas,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, jika mobil terkena karat dan telat melapisi anti karat, maka yang akan terjadi adalah karat itu segera menempel di bagian lainnya.
"Contoh, pintu depan kena karat, oke kita ganti full baru yang terkena karat, tapi enggak nutup kemungkinan sudah dari depan merembet ke belakang pintu belakang juga nantinya terkena karat," terangnya.
Fungsi pelapis anti karat ternyata bisa juga meminimalisir kebisingan di dalam kabin. Artinya, penggunaan anti karat mirip sebagai peredam.
Advertisement