Liputan6.com, Kupang - Kepala Balai Taman Nasional (TN) Komodo Budi Kurniawan mengatakan proses suksesi alam akan memulihkan kerusakan hutan di Pulau Gili Lawa akibat kebakaran yang terjadi di kawasan wisata itu.
"Kami optimistis suksesi alam memulihkan kerusakan hutan di Gili Lawa," katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa (7/8/2018), dilansir Antara.
Ia menambahkan, faktor lamanya proses suksesi alam atau perbaikan ekosistem hutan secara alamiah itu tergantung pada intensitas curah hujan. Menurutnya, hingga kini belum diketahui secara pasti luas lahan yang didominasi padang savana itu yang rusak akibat kebakaran karena masih dalam proses penyelidikan.
"Penyelidikan masih berlangsung, tim penyidik sementara olah TKP bersama pihak Laboratorium Forensik dari Denpasar," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk sementara, kata dia, Balai TN Komodo masih menutup aktivitas wisata di Pulau Gili Lawa dalam kurun waktu yang belum ditentukan. Sebelumnya, kebakaran hutan padang sabana terjadi di bukit Pulau Gili Lawa pada Rabu, 1 Agustus 2018, sekitar pukul 18.15 Wita.
Akibat kondisi angin kencang, topografi yang curam, serta vegetasi sabana yang kering, api mudah menjalar dan baru bisa dipadamkan petugas pada pukul 03.10 Wita dini hari.
Gili Lawa merupakan salah satu pulau di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, yang tidak dihuni manusia maupun satwa prioritas konservasi, seperti Komodo (Varanus komodoensis) maupun kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea Occidentalis).
"Di Gili Lawa memang tidak ada satwa komodo karena bukan habitatnya, juga tidak ada spesies kunci," kata Budi.
Saksikan video pilihan berikut ini: