Liputan6.com, Jakarta - Di luar segala kontroversi yang belakangan ini terjadi di Facebook, popularitas situs tersebut masih ada di posisi teratas. Pengguna hariannya pun masih di atas 1 miliar orang.
Baca Juga
Advertisement
Saat Facebook tersandung kasus Cambridge Analytica, Mark Zuckerberg ternyata tidak memecat satu pegawai pun. Jadi, apa rahasia Zuckerberg dalam mencari karyawan?
Dilansir dari CNBC, prinsip sang CEO ternyata sangat sederhana: Zuckerberg tidak mau mempekerjakan orang apabila dirinya sendiri tidak mau bekerja sebagai bawahan orang itu.
"Saya selalu bilang ke orang-orang, kamu seharusnya hanya mempekerjakan orang ke dalam tim bila kamu sendiri mau bekerja sebagai bawahan mereka," kata Zuckerberg.
Dalam memandang orang-orang yang bekerja di Facebook, seperti Sheryl Sandberg, sang CEO mengaku akan dengan senang hati bekerja sebagai bawahan mereka. "Di semesta alternatif, saya akan merasa terhormat untuk bekerja di bawah mereka," ungkap Zuck, panggilan akrabnya.
Lebih lanjut, Zuck mengaku tidak minder mempekerjakan sosok-sosok yang lebih tangguh darinya. Baginya, itulah yang membuat sebuah perusahaan hebat.
"Perbedaan tunggal yang saya lihat apakah perusahaan akan menjadi hebat dan meraih potensi mereka atau hanya cukup bagus, adalah apakah mereka nyaman dan percaya diri untuk memiliki orang-orang yang lebih kuat dari mereka di sekeliling mereka," jelas Zuckerberg.
Pertumbuhan Pengguna Facebook Kian Melambat
Pertumbuhan pengguna baru Facebook dilaporkan melambat. Pengguna bulanan Facebook mencapai 2,23 miliar--hanya naik 1,54 persen--jauh lebih lambat dari Q1 sebesar 3,14 persen.
Sementara pengguna aktif harian tembus 1,47 miliar, naik sangat rendah yaitu 1,44 persen persen dibandingkan dengan Q1 yang mencapai 3,42 persen.
Mengutip laman Tech Crunch, Jumat, 27 Juli 2018, sebagai perbandingan laju pertumbuhan pengguna harian paling lambat di Facebook adalah 2,18 persen pada Q4 2017.
Untuk mengalihkan perhatian terkait pertumbuhan pengguna yang lemah, Zuckerberg mengumumkan ada 2,5 miliar orang yang menggunakan aplikasi miliknya: Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
Namun, pernyataan bos Facebook tetap mempengaruhi pendapatan perusahaan. Saham Facebook pun anjlok hingga 22 persen karena investor khawatir soal pertumbuhan yang lambat dan dampak dari masalah privasi pada bisnis perusahaan.
Facebook juga mengumumkan bahwa pertumbuhan pendapatan perusahaan akan melambat di paruh kedua tahun ini dan pengeluaran bakal meningkat lebih cepat ketimbang pendapatan tahun depan.
Advertisement