Nestapa Emak-Emak di Garut Akibat Kemarau Panjang

Sebagian daerah tadah hujan, sebagian besar daerah Garut Utara rawan air bersih saat kemarau menerjang.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 08 Agu 2018, 17:04 WIB
Ratusan emak-emak antri mendapatkan bantuan air bersih (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Menggunakan jeriken dan ember beragam ukuran, ratusan warga Kampung Babakan Panjang, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus rela antre beberapa jam untuk mendapatkan bantuan air bersih yang diberikan Polres Garut, Selasa (7/8/2018) siang.

"Alhamdulillah akhirnya ada bantuan air, karena selama kemarau ini warga susah air bersih," ujar Wanah (70) salah seorang warga penerima bantuan air bersih di sela-sela antrean pembagian bantuan air bersih, Selasa, 7 Agustus 2018.

Meskipun harus menunggu beberapa jam karena menunggu kedatangan bantuan, tetapi penerima bantuan yang didominasi kalangan emak-emak itu, tetap setia menunggu bantuan air dari Polres Garut tersebut.

Menurut Wanah, kawasan Babakan Panjang dan beberapa sebagian besar wilayah di Garut utara, kerap meradang saat musim kemarau tiba. Selain tidak memiliki banyak sumber air, sebagian tanah di daerah itu merupakan tadah hujan yang menggantungkan sebagian besar pasokannya pada turunnya air hujan.

Rusmiti (60) warga lainnya, menyetujui pendapat tetangganya itu. Menurutnya, selama sebulan lebih sejak kemarau berlangsung, ia bersama warga lainnya terkadang harus mengemis meminta air bersih ke tetangga lainnya, akibat minimnya persediaan.

Bahkan, meskipun malu, ia kerap bolak balik ke masjid hanya untuk membawa air kebutuhan minum dan memasak, sedangkan mencuci pakaian harus pergi ke sungai. "Bagaimana lagi di rumah sudah tidak ada air, kalau butuh air untuk minum kadang minta ke yang lain," ujar wanita lanjut usia itu.

 


Bhakti Polisi bagi Masyarakat

Anggota istri polres Garut membagikan air bersih (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, bantuan air bersih tersebut merupakan inisiatif polisi untuk membantu warga yang daerahnya sudah kesulitan air bersih akibat kemarau. "Ya saya prihatin dengan kondisi seperti ini, makanya saya distribusikan air," katanya.

Meskipun baru pertama kali membagikan bantuan air di Babakan Panjang, Cibatu, ia berharap kehadiran bantuan air bersih itu, memberikan solusi bagi warga yang membutuhkannya. "Bakti sosial Polres ini rutinitas kita untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat, terutama yang kekurangan air," kata dia.

Khusus selama kemarau saat ini, lembaganya siap menjadi menyambangi desa atau kampung warga yang benar-benar harus mendapatkan bantuan air bersih. Menurutnya, upaya cepat tanggap bagi masyarakat, merupakan bakti nyata bagi mereka. "Silakan jika ada yang membutuhkan jangan sungkan untuk mengabari kami," ujar dia.

Camat Cibatu, Sardiman Tanjung yang hadir di lokasi pembagian air bersih itu mengatakan, Desa Kertajaya merupakan salah satu desa di Cibatu yang rawan kekeringan pada musim kemarau sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Kondisi itu kerap terjadi setiap tahunnya, dan berharap pemerintah Garut tetap memperhatikan kondisi perairan warga sekitar. "Kita sudah komunikasi ke BPBD, untuk solusinya instan saja minimal dengan mendistribusikan air, seperti kegiatan sosial seperti ini," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya