Liputan6.com, Jakarta Apakah selama ini Anda sudah mendapati tidur yang bermutu? Salah satu faktor penentu adalah alas tidur atau kasur. Oleh sebab itu, brand kapal pesiar premium berskala internasional, Princess Cruises mengembangkan kasur yang didesain memberikan tidur terbaik bagi penumpangnya bernama Princess Luxury Bed.
Pembuatan Princess Luxury Bed berkolaborasi dengan Psikolog Klinis sekaligus spesialis tidur Dr. Michael Breus. Mereka juga melakukan survei global di 12 negara tentang kebiasaan tidur masyarakat masing-masing negara, termasuk Indonesia.
Advertisement
Hasilnya, media sosial berpengaruh besar terhadap mutu tidur orang Indonesia. Indonesia termasuk dalam peringkat tertinggi di mana warganya selalu memeriksa media sosial sebelum tidur, apakah Anda salah satunya?
Mungkin Anda juga sudah mengetahuinya jika cahaya biru pada perangkat elektronik dapat mengurangi mutu tidur. Menariknya, negara-negara lain di Asia justru menolak memeriksa media sosial sebelum tidur, seperti Korea Selatan dan Jepang.
Kebiasaan tidur yang menarik dari orang Indonesia
Menurut hasil survei Wakefield Research for Princess Cruises, orang dewasa cenderung tidak memiliki waktu tidur atau merasa rileks. Sebanyak 51% orang dewasa melaporkan kurang tidur di malam hari dan 80% mengaku menggunakan akhir pekan untuk menebus jam tidur yang hilang di hari kerja.
1. Tidur cepat
Indonesia memiliki angka tidur cepat tertinggi di dunia, sebanyak 40% masyarakatnya tidur sebelum jam 22.00 malam dan bangun pada pukul 06.30 pagi. Hal ini dipercaya karena masyarakat Indonesia ingin menghindari padatnya lalu lintas di pagi hari dan jauhnya jarak antara tempat tinggal dengan kantor.
2. Bekerja di akhir pekan
Sebanyak 94% orang Indonesia mengambil cuti kerja setiap tahun hanya untuk mendapatkan waktu tidur. Bahkan, 59 orang Indonesia mengambil libur selama seminggu untuk istirahat dan 85% menggunakan akhir pekan untuk menebus jam tidur yang hilang di hari kerja.
Advertisement
Kebiasaan tidur yang menarik dari orang Indonesia
3. Libur terabaikan
Sebanyak 39% masyarakat Indonesia tidak mengambil semua jatah libur yang tersedia pada tahun sebelumnya karena terlalu banyak pekerjaan, tidak menemukan waktu yang baik, dan kurangnya dukungan dari tempat kerja.
4. Perjuangan tidur saat liburan
Bahkan 83% masyarakat Indonesia masih berjuang untuk tidur nyenyak di malam hari saat libur. Generasi milenial ditemukan mengalami masalah tidur yang lebih banyak dibandingkan generasi sebelumnya.