Liputan6.com, Tangerang - Mobil dengan perangkat turbocharger kini semakin banyak ditemui pada mobil keluaran terbaru. Perangkat ini dipercaya mampu meningkatkan performa jantung mekanis mulai dari tenaga dan torsi, serta efisiensi bahan bakar.
Lalu apakah mesin dengan perangkat turbo ini harus mendapatkan perlakuan khusus dalam hal perawatan?
Baca Juga
Advertisement
Manurut Taqwa Suryo, pemilik workshop Garden Shop, keberadaan mobil bermesin turbo tak lantas menjadikan sang pemilik wajib melakukan treatment khusus.
“Yang penting ganti oli. Tapi kalau mau ganti oli, mobil apapun jangan lama-lama kalau tinggal di Jakarta (macet), karena kalau kilometer rendah, maka running engine hours-nya tinggi,” jelas Taqwa saat ditemui di pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang Selatan.
Ia menyarankan perlakuan yang dilakukan sama seperti mobil lainnya yakni cukup melakukan pergantian oli selama enam bulan atau sejauh 5.000 km atau sesuai dengan buku petunjuk manual.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Lebih lanjut Taqwa menyatakan, penggunaan mesin turbo diawal kehadirannya di Indonesia sempat tak diterima pasar lantaran adanya kekurangan.
Akan tetapi, menurut dia hal itu sudah berbanding terbalik. Karena masalah pada bagian turbo biasanya terjadi karena tak ada support dari lingkungan turbin, termasuk spesifikasi oli.
“Tapi sekarang turbo zero accident, karena oli mobilnya saja sudah memenuhi,” tutupnya.
Advertisement