Liputan6.com, Jakarta - Pihak kepolisian hingga kini masih mencari pelaku pelemparan bom molotov ke rumah Mardani Ali Sera. Salah satunya adalah bekerja sama dengan Jepang, untuk mengetahui sidik jari pelaku yang menempel di botol tersebut.
"Kita bahkan dibantu sama Jepang buat identifikasi untuk mengambil sidik jari di botol. Tapi belum (mengarah ke pelaku)," kata Kapolres Bekasi Kombes Indarto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (8/8/2018).
Advertisement
Menurut Indarto, pihaknya mendengar kabar kalau Jepang kesulitan untuk mengidentifikasi sidik jari itu.
"Belum ada (hasilnya), tapi saya dengar mereka ada kesulitan karena botolnya itu terbuat dari benda yang tidak bisa menyerap SGL. Apalagi kan posisinya udah dipindah-pindah itu," ujarnya.
"Ini sedang digali lagi. Kemarin terakhir mereka kesulitan di sana," pungkas Indarto.
Sebelumnya, kepolisian terus mendalami insiden pelemparan bom molotov ke rumah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. Informasi dari sejumlah saksi yang diperiksa salah satunya satpam. Diduga, pelaku berjumlah dua orang.
"Sementara ini satpam, satpam itu melihat samar-samar, karena gelap pukul 3 pagi dan dia posisi ngantuk, tapi kemungkinan besar dua orang laki-laki (pelakunya)," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Indarto saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (20/7/2018).
Indarto memastikan Kepolisian akan serius mengusut kasus pelemparan bom molotov di rumah Mardani Ali Sera hingga tuntas.
"Yang jelas kita gini, all-out, bahkan kita dibantu oleh Jatanras Polda, turun langsung sampai sekarang anak-anak masih di lapangan, gabungan polda, polres, dan polsek," jelasnya.
Reporter: Ronald