Gelombang Panas Bikin Pariwisata London Malah Melonjak

Industri pariwisata Inggris memuji gelombang panas saat ini di negeri tersebut sebagai durian runtuh, ketika pelancong berkumpul ke objek pariwisata tempat terbuka di London mencatat rekor.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2018, 11:04 WIB
Sejumlah warga Inggris berjemur di atas rumput sambil menikmati sinar matahari di Green Park, London, Senin (25/6). Pada Juli 2018, suhu di ibu kota London tercatat 29.1 derajat Celcius dan diprediksi akan mencapai 30 derajat Celcius. (AFP/Tolga Akmen)

 

Liputan6.com, Jakarta Industri pariwisata Inggris memuji gelombang panas saat ini di negeri tersebut sebagai durian runtuh, ketika pelancong berkumpul ke objek pariwisata tempat terbuka di London mencatat rekor.

Data terkini menunjukkan bahwa objek wisata seperti Hampton Court, Greenwich Park dan London Zoo sejauh ini telah menyaksikan peningkatan pengunjung sebanyak enam persen dibandingkan dengan pengunjung tahun lalu.

Restoran, bar dan kafetaria dengan teras terbuka, seperti bar atap bangunan Madison di dekat St. Paul`s, juga telah dilaporkan "dipadati" pelancong dan jumlah mereka pekan lalu mencapai 30 persen lebih banyak dibandingkan dengan pelancong pada musim panas tahun lalu.

Pekan lalu, ketika Matahari hampir bersinar terus-menerus, pemasukan kelompok tersebut 11 persen lebih banyak dibandingkan dengan priode yang sama tahun lalu, seperti dikutip dari Kantor Berita Xinhua.

Heart of London Business Alliance, yang mewakil pedagang di Leicester Square di bagian tengah ibu kota Inggris, pada Senin (6/8) mengatakan penjualan eceran naik sampai tujuh persen pada Juni.

Di seluruh West End, jumlah pelancong naik 1,7 persen, pertumbuhan bulan pertama dari tahun-ke-tahun sejak Oktober lalu. Itu terjadi setelah enam bulan jumlah pelancong turun.

Petugas prakiraan cuaca Inggris mengatakan udara panas saat ini berlangsung terus sampai Rabu, ketika udara lebih dingin karena gelombang Atlantik memasuki Inggris.

Inggris dapat dipanggang gelombang panas sampai akhir Oktober, demikian prakiraan jangka-panjang terkini. (Antara)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya