Patroli, Lombok - Memasuki hari ketiga usai gempa 7 skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Lombok dan sekitarnya, ratusan kepala keluarga di Dusun Gondang Timur, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), belum tersentuh bantuan sama sekali.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Rabu (8/8/2018), Kabupaten Lombok Utara yang paling parah terdampak gempa, suasananya kini bak kota mati. Tak ada penerangan listrik.
Advertisement
Rumah-rumah kosong tak berpenghuni sebagian besar tinggal puing.
Bahkan, salah satu perkampungan di Lombok Utara, yakni Dusun Gondang Timur, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, belum sama sekali tersentuh bantuan. Sedikitnya 420 kepala keluarga di dusun ini kehilangan tempat tinggal karena rumah mereka roboh tak bersisa.
Malam hari, warga terpaksa tidur berdesakan di tenda-tenda darurat yang dibuat swadaya tanpa penutup samping sehingga terpaan angin langsung menerpa.
"Dari BPBD dan pemda belum ada. Kami butuh tenda, makanan dan air," kata Rinata, warga Gondang Timur.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa, 7 Agustus 2018 sore menyebutkan, gempa 7 SR di Pulau Lombok dan sekitarnya menyebabkan 105 orang meninggal dunia. Sebagian besar berasal dari Lombok Utara, yakni berjumlah 78 jiwa.
Sebelumnya, BNPB mengakui infrastruktur yang rusak akibat gempa menyulitkan upaya evakuasi yang hingga kini masih berlangsung. (Muhammad Gustirha Yunas)