Rupiah Melemah oleh Kekhawatiran Referendum Yunani

Pada penutupan perdagangan di pasar spot antarbank Jakarta Kamis sore nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Nov 2011, 17:17 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pada penutupan perdagangan di pasar spot antarbank Jakarta Kamis sore (3/110, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Turunnya rupiah terjadi karena pertumbuhan ekonomi AS kuartal tiga yang membaik, telah memicu dolar AS menguat sehingga rupiah kembali tertekan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta berada pada Rp8.960 per dolar AS, melemah 25 poin dibanding posisi hari sebelumnya Rp8.935 per dolar AS.

Data AS itu memperkecil peluang adanya pelonggaran kuantitatif lanjutan, setidaknya untuk saat ini. Belanja rumah tangga AS meningkat dan pertumbuhan secara keseluruhan sedikit menguat, telah sedikit memberikan dorongan bagi dolar AS. Masalah hutang Yunani yang masih belum juga terselesaikan menekan sentimen pasar. Meski demikian, diduga bank sentral telah melakukan penjualan mata uang sekitar 30 juta dolar AS untuk menjaga mata uang tidak menembus level psikologis pada kisaran Rp9.000 per dolar AS.

Rencana referendum yang diusulkan oleh PM Yunani George Papandreau selain membingungkan, juga mengkhawatirkan apa yang terjadi di Yunani. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis sore ini tercatat mata uang rupiah melemah terhadap dolar AS menjadi Rp8.983 per dolar AS dibanding pada hari sebelumnya Rp8.975 per dolar AS. (http://www.vibiznews.com/mla)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya