Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang berkata kalau waktu berlalu begitu saja. Rasanya baru kemarin Anda menandai kalendar 2017, sekarang Anda sudah tiba di pertengahan tahun 2018, tepatnya di bulan Agustus.
Atau, terkadang Anda mengingat masa-masa manis di kampus yang seakan baru terjadi kemarin padahal Anda sudah lulus beberapa tahun yang lalu. Waktu memang sebuah konsep yang aneh dan kadang-kadang membuat diri bernostalgia. Setelah selesai berkuliah, Anda bisa saja langsung terjun dalam dunia pekerjaan. Anda mulai menjalani rutinitas serta mendapat tanggung jawab yang tidak kecil.
Baca Juga
Advertisement
Zaman yang berkembang pun seolah menuntut agar Anda bisa bekerja secepat-cepatnya dan secerdas-cerdasnya. Secara tidak sadar, kondisi ini membuat Anda lupa bahwa Anda memiliki hidup untuk dinikmati. Bila tidak diperhatikan, kondisi ini lama-lama bisa menyebabkan stres dan depresi.
Akan tetapi, sekarang mulai banyak orang yang lebih memerhatikan kesehatan mental mereka. Dimulai dengan mengubah gaya hidup. Ada sebuah gaya hidup, bernama slow living yang mulai digandrungi.
Konon, gaya hidup ini bisa membuat Anda lebih santai serta sehat karena mengizinkan Anda untuk menikmati dan memaknai setiap detik dalam hidup Anda. Agar lebih jelas, ada beberapa hal tentang slow living yang bisa kamu pelajari, seperti yang dikutip dari Swara Tunaiku.
Apa itu slow living?
Homesteading lifestyle merupakan sebuah gaya hidup yang menghasilkan makanan secara independen. Dengan gaya hidup ini, Anda menanam sayuran di halaman atau pekarangan rumah serta berternak ayam. Tujuan dari gaya hidup ini adalah agar Anda selalu bisa menghasilkan dan mendapatkan sumber makanan yang sehat setiap harinya.
Slow living tidak terlalu jauh dengan penerapan homesteading. Slow living juga bertujuan untuk membuat hidup Anda lebih sehat. Gaya hidup ini berkebalikan dengan rutinitas urban yang serba buru-buru dan di bawah tenggat waktu. Slow living membiarkan Anda menjalani hidup yang santai dan berkualitas. Gaya hidup ini juga mengajarkan Anda untuk menikmati setiap detik, untuk menghargai proses dan bukan mengejar hasil dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dengan demikian Anda pun bisa lebih sehat dan bebas stres.
Apa manfaat slow living?
Konsep slow living yang menitikberatkan pada kualitas hidup memiliki banyak manfaat untuk Anda. Dengan menerapkan gaya hidup ini, Anda bisa lebih menikmati hidup. Walau terkesan tidak signifikan, hidup yang berkualitas itu akan membuat Anda lebih bahagia dan sehat. Anda bisa memfokuskan perhatian pada proses. Selain itu, Anda juga bisa bebas dari stres dan depresi karena tidak berkejaran dengan waktu.
Advertisement
Bagaimana caranya menerapkan slow living?
Apabila Anda tidak siap dengan perubahan yang drastis, Anda bisa menerapkan prinsip hidup slow living dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara melakukannya.
1. Melakukan sesuatu yang memang perlu
Prinsip hidup slow living mengharuskan Anda untuk mempertanyakan makna, termasuk aktivitas harian. Sebelum melakukan sesuatu, tanyakanlah pada diri Anda, apakah Anda memang perlu melakukannya? Apakah Anda benar-benar perlu ke salon setiap minggu, atau merokok, ataupun menghabiskan waktu berjam-jam di coffee shop? Dengan bertanya, Anda bisa mengetahui urgensi dari setiap aktivitas harian yang Ada lakukan. Mulailah memilah dan menghapus aktivitas yang tidak perlu.
2. Multitasking
Banyak orang berpikir bahwa multitasking itu keren dan menjadikan Anda terlihat cerdas. Sebaliknya, seringkali multitasking menambah beban serta mengurangi konsentrasi Anda saat melakukan beberapa hal dalam waktu yang bersamaan. Hasilnya pun bisa menjadi kurang maksimal.
Cobalah untuk melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu. Biasakan diri Anda untuk menyetir kendaraan tanpa bermain ponsel ataupun mendengarkan berita di radio. Atau nikmatilah pemandangan di luar jendela saat hujan tanpa harus melakukan kegiatan yang lain. Dengan begitu, Anda mulai bisa menikmati hidup dan memerhatikan setiap detail yang terlewat dalam hidup Anda.
3. Menghargai ketenangan
Setiap manusia tentu mendambakan ketenangan dalam hidupnya. Begitu pula dengan Anda. Anda bisa memulainya dengan mematikan televisi yang tidak Anda tonton. Matikanlah saat Anda hendak tidur. Saat istrahat, usahakan agar notifikasi e-mail atau Whatsapp tidak menyala. Bila ingin lebih berani, nyalakan airplane mode agar waktu istrahat Anda lebih maksimal.
4. Offline
Waktu selalu tidak terasa saat Anda menghabiskan waktu dalam dunia maya. Terutama bila bermain media sosial, dua atau tiga jam itu tidak terasa. Terapkan slow living dengan mengurangi waktu internetan. Alokasikan waktu setiap hari tanpa internet, sehingga Anda tidak selalu terekspos. Saat istrahat matikanlah jaringan ponsel Anda. Rasakan perbedaannya.
Advertisement
5. Pilih ringtone dengan nada rendah
Apakah Anda memiliki kebiasaan memasang nada dering yang kencang? Secara tidak sadar, kebiasaan ini bisa membuat Anda stres. Terutama bila ada kerabat atau teman yang menelpon saat Anda tengah asyik tidur. Suara yang keras tentu bikin mood Anda rusak. Karena itu, pasanglah nada dering dengan suara rendah dengan ritme pelan supaya tidak menimbulkan stres pada diri Anda.
6. Menikmati detail
Saat diburu waktu, banyak detail kehidupan yang Anda lewatkan. Seperti pemandangan penjual koran yang menjual koran kepada pengendara di jalanan. Bila Anda memperhatikan detail ini, Anda akan melihat kerja keras dan bagaimana orang memanfaatkan setiap detik kehidupan untuk bertahan hidup. Detail-detail yang terlewat ini bisa membuat Anda belajar bersyukur dan menumbuhkan empati.
Cara ini juga bisa membuat Anda lebih santai. Anda tidak memusatkan pikiran pada cuaca yang panas atau jalanan yang macet serta suara klakson yang tidak sabar. Penerapan slow living membuat Anda fokus terhadap hal-hal positif.
Anda bisa terbebas dari stres apabila Anda bisa menikmati setiap detail aktivitas harian Anda. Sebaliknya, Anda mendapatkan pelajaran berharga dari waktu menunggu tersebut.
Lao Tzu pernah berkata “Nature does not hurry, yet everything is accomplished.” Ucapan itu bermakna bahwa Anda tidak perlu buru-buru untuk menyelesaikan segala sesuatu, karena segala sesuatu bisa terselesaikan. Anda bisa memulainya dari sekarang. Nikmati hidup Anda yang berharga.