Moody's Ubah Prospek Sektor Bank di Indonesia Jadi Stabil

Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service mengubah prospek atau outlook sistem perbankan Indonesia dari positif menjadi stabil.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Agu 2018, 14:44 WIB
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service mengubah prospek atau outlook sistem perbankan Indonesia dari positif menjadi stabil. Ini seiring peningkatan peringkat dari bank pemerintah dan lainnya selama April-Juni 2018.

"Prospek stabil mencerminkan penilaian kami selama 12-18 bulan ke depan. Bank-bank di Indonesia akan menunjukkan kualitas aset stabil dalam lingkungan makro ekonomi yang kuat," tulis Analis Senior Moody’s Simon Chen, seperti dikutip dari laman Moody’s, Rabu (8/8/2018).

"Selama periode ini, bank-bank juga akan menunjukkan buffer atau cadangan besar didukung profitabilitas yang kuat,” tambah dia.

Hal itu disampaikan Chen dalam laporan terbaru berjudul Stabilizing asset quality and strong loss absorbing buffer underpin stable outlook.

Keputusan Moody’s mengubah prospek sistem perbankan Indonesia jadi stabil seperti yang ditunjukkan dari peningkatan peringkat bank di Indonesia dari Baa3 menjadi Baa2 dengan prospek stabil pada April 2018. Kemudian perubahan peringkat prospek dari positif menjadi stabil, serta peningkatan penilaian kredit awal untuk tujuh dari sembilan bank pada April-Juni 2018.

Pemberian prospek stabil itu didasarkan dari enam pendorong sistem bank antara lain lingkungan operasi yang stabil, diikuti risiko aset, modal, pendanaan dan likuiditas, profitabilitas dan efisiensi, serta dukungan pemerintah.

Pertumbuhan ekonomi yang kuat akan dukung lingkungan operasional bank selama 12-18 bulan ke depan. Secara khusus, kebijakan makro ekonomi akan dorong produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,2 persen setiap tahun pada 2018-2019. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi 5,1 persen pada 2017.

Pertumbuhan kredit akan meningkat menjadi 10 persen-12 persen per tahun dari posisi 2017 sebesar 8,2 persen.

Selain itu, Moody’s menilai kualitas aset akan stabil karena ekonomi lebih kuat sehingga dorong pertumbuhan pendapatan perusahaan. Tingkat pembentukan kredit bermasalah baru dan pinjaman yang direstrukturisasi akan tetap jauh di bawah puncak pada 2016.

 


Faktor Dukung Prospek Sektor Bank di RI

Ilustrasi Bank Dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Adapun pembentukan modal internal yang kuat akan jaga kapitalisasi pada tingkat yang kuat saat ini. Secara khusus, pertumbuhan pendapatan bank yang baik dan penurunan biaya kredit akan memungkinkan bank menghasilkan modal yang cukup untuk dukung percepatan pertumbuhan aset.

Sedangkan pada likuiditas, pertumbuhan deposito akan kurangi tekanan pendanaan. Sedangkan pertumbuhan kredit lebih cepat sehingga tekan tingkat pendanaan bank.

Selain itu, profitabilitas inti bank akan tetap kuat. Ini didukung margin bunga bersih tumbuh sekitar lima persen. Ini jauh di atas bank-bank di wilayah regional.

Dukungan pemerintah juga akan tetap kuat. Peningkatan peringkat Indonesia pada April 2018 mencerminkan peningkatan kapasitas pemerintah untuk mendukung.

Selain itu, aturan keuangan memberikan dasar hukum kuat dan kerangka kerja bagi pemerintah untuk perluas dukungan.

Moody’s menilai sembilan bank di Indonesia. Bank-bank ini sumbang 66 persen dari total aset pada akhir Maret 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya