Liputan6.com, Jakarta - Untuk menekan defisit transaksi berjalan, Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jusuf Kalla (JK), menyarankan menaikkan ekspor dan mengurangi impor, termasuk mobil mewah di atas 3.000 cc. Hal ini dalam rangka menyikapi potensi defisit yang diakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu belakangan.
"Tak usah impor Ferrari, tak usah impor Lamborghini, contohnya macam-macam. Itu supaya mengurangi faktor-faktor impor tadi," jelas JK seperti disitat bisnis Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto, perlu dipertegas, mobil mewah termasuk kategori harga berapa. Apakah mobil berharga Rp 1 miliar atau seharga Rp 10 miliar.
"Pasar mobil dengan harga tersebut kecil sekali, niche sekali. Selain itu, untuk kapasitas mobil juga saat ini tidak bisa menjadi acuan, karena secara teknologi, mesin cc kecil bisa kencang sekali," ujar Jongkie saat ditemui Liputan6.com di sela-sela gelaran GIIAS 2018, di ICE, BSD, Tangerang.
Lanjutnya, pembatasan impor mobil mewah ini, asosiasi kendaraan roda empat di Tanah Air ini setuju saja. Pasalnya, kembali ke pasar yang memang sangat kecil di Indonesia.
"Mungkin nanti bisa dilakukan IKD secara bertahap. Karena itu kan sudah ada dalam peraturan untuk mobil yang impor sekitar 5.000-an unit per tahun," tegasnya.
Dengan pergantian antara ekspor CBU dan IKD atau pada akhirnya mampu CKD, hal tersebut juga bakal menambah investasi dan kesempatan lapangan pekerjaan di Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
5 Hari GIIAS, Lexus Jual Ratusan Mobil Mewah
Lexus Indonesia turut memeriahkan gelaran GIIAS 2018 yang berlangsung di 2-12 Agustus 2018 di ICE, BSD City, Tangerang.
Hingga hari ke-5 penyelenggaraan GIIAS 2018, brand premium asal Jepang tersebut telah membukukan ratusan surat pemesanan kendaraan (SPK).
"Lima hari GIIAS atau hingga kemarin (7 Agustus 2018) order yang kami terima sudah lebih dari 100 unit," terang General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja di booth Lexus, Rabu (8/8/2019).
BACA JUGA
Tentu pencapaian tersebut sangat positif bagi sebuah brand premium. Pasalnya harga produk-produknya mencapaian miliaran Rupiah.
"Di market ini (premium) kondisinya itu tetap stabil, tidak kembang kempis seperti segmen lainnya," kata Adrian.
Lebih lanjut ia menyampaikan, ada dua model yang berkontribusi besar dalam hal penjualan. "LX 500 dan NX 300 sedang naik daun," jelasnya.
Meski harus membayar mahal, konsumen Lexus harus bersabar menanti berbulan-bulan hingga pesanannya sampai garasi.
"Penjualan kami tinggi bukan berarti karena punya stok banyak. Customer itu mesti menunggu (inden) dua hingga tiga bulan setelah pemesanan," tutup Adrian.
Advertisement