4 Kisah Pilu Gempa Lombok, Korban Bertahan Hidup Usai Tertimbun Bangunan

Ada kisah pilu dari sejumlah korban gempa yang bertahan hidup dan selamat setelah tertimbun puing-puing runtuhan bangunan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2018, 12:01 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bencana alam seperti gempa memang kerap menimbulkan berbagai kerugian dan korban nyawa. Dampak dari guncangan gempa mengakibatkan bangunan menjadi ambruk sampai menimpa warga.

Orang-orang beruntung mungkin akan selamat, tapi tak sedikit justru mengalami hal sebaliknya. Namun, di antara korban-korban gempa yang tertimpa puing bangunan, ada pula yang masih bertahan hidup, hingga baru bisa diselamatkan beberapa hari kemudian.

Dirangkum dari Merdeka.com, begini kisah para korban gempa yang selamat setelah tertimbuh puing-puing bangunan.


1. Selamat di bawah reruntuhan masjid

(Foto: Merdeka)

Tim SAR terus mengevakuasi korban hingga mencari di bawah puing bangunan. Usaha tak sia-sia, mereka menemukan seorang pria dan langsung menyelamatkan. Pria tersebut langsung dibawa ke lapangan.

Rekaman penyelamatan ini diunggah oleh akun Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Dia mengatakan korban saat itu sedang salat isya berjemaah. Tiba-tiba, gempa dengan kekuatan 7 SR mengguncang sehingga bangunan masjid roboh dan langsung menimpa jemaah di bawahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


2. Terkubur puing selama dua hari

(Foto: Merdeka)

Nadia Revanala (21), ditemukan tim penyelamat dalam kondisi selamat setelah dua hari tertimbun puing bangunan pascagempa di NTB dan sekitarnya, Selasa (7/8/2018). Wanita tersebut merupakan warga Dusun Karang, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB.

Tim yang menyelamatkannya berasal dari tim siaga bencana AMNT bersama anggota TNI. "Korban berhasil diselamatkan tim setelah tertimbun reruntuhan gempa selama dua hari dua malam," dikutip dari Antara.

Nadia berhasil diselamatkan setelah para tetangga mendengar tangisan minta tolong di bangunan runtuh. Mereka langsung meminta bantuan tim penyelamat untuk mengeluarkan dia.


3. Selamat dari reruntuhan karena cahaya ponsel

(Foto: Merdeka)

Wanita bernama Nisa Karya menjadi salah satu korban gempa 6,4 SR yang mengguncang Pidie Jaya, Pidie, Bireuen, dan sebagian wilayah Aceh lainnya. Saat gempa terjadi, suasana sangat gelap, dan dia sedang tertidur pulas. Lalu tiba-tiba terdengar gemuruh dan bangunan ambruk. Tubuhnya terhimpit di antara puing-puing bangunan.

Saat hari mulai terang, dia melihat cahaya dari luar. Secara perlahan dia dekati cahaya tersebut dan berusaha keluar. Cahaya tersebut bersumber dari ponsel yang menyala. Cahaya inilah yang meneranginya selama empat jam tertimpa sejak pukul 05.03 WIB sampai 09.00 WIB.

Berkat cahaya ponsel ini, tim penyelamat berdatangan untuk menyelamatkan Nisa.


4. Bayi empat bulan selamat dari reruntuhan

Ilustrasi lidah bayi (iStockphoto)

Seorang bayi 4 bulan bernama Sonit Awal berhasil diselamatkan dari reruntuhan puing-puing bangunan di Bhaktapur Nepal oleh tim penyelamat, 26 April 2015. Saat itu, Nepal diguncang gempa berkekuatan 7,9 SR dan menewaskan 5 ribu orang.

Reporter:

Fellyanda Suci Agiesta

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya