Liputan6.com, Jakarta Nama Gatot Nurmantyo disebut-sebut masuk dalam bursa capres seiring terancam bubarnya koalisi Partai Demokrat dan Gerindra. Sempat tenggelam dan muncul kembali tanpa kejutan.
Sumber Liputan6.com yang dekat dengan purnawirawan jenderal itu menyebut, pasca retaknya kemesraan Demokrat dengan Prabowo Subianto, muncul kemungkinan untuk membentuk poros ketiga. Nama Gatot Nurmantyo muncul sebagai capres di tengah lobi-lobi membentuk poros ketiga ini.
Advertisement
Meski demikian, komposisi partai masih dikunci rapat siapa saja yang akan bergabung dalam poros ketiga ini agar syarat sah mengusung capres-cawapres terpenuhi.
"Demokrat sedang bahas intensif dengan Gatot, malam ini pasti beres," tutur sumber tersebut dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Rabu (9/8/2018).
Politikus Partai Demokrat Andi Arief memberikan pernyataan mengejutkan di detik-detik akhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden. Dua hari jelang batas waktu pendaftaran capres-cawapres di KPU, Demokrat disinyalir bercerai dengan koalisi Prabowo Subianto yang digawangi Partai Gerindra.
Sinyal keinginan mantan Panglima TNI untuk berperang di palagan Pilpres 2019 sempat dinyatakan beberapa hari lalu.
"Pencalonan presiden masih cair. Logika manusia, saya bukan ketua partai. Kemudian masing-masing ketua partai sudah mencalonkan sebagai wakil presiden, atau menyiapkan calon atau sudah menyiapkan calon presiden," kata Gatot Nurmantyo usia memberikan kuliah umum di Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat 3 Agustus 2018.
"Logikanya sudah tidak ada peluang kan, makanya saya hanya menjemput takdir saja, apa yang ditakdirkan. Saling mendekatlah, namanya cair kan," tegasnya.
Namun Gatot masih melihat adanya peluang untuk maju, kendati tidak menjelaskan secara detail peluang yang dimaksud. Gatot yakin hingga penutupan masa pendaftaran pada 10 Agustus mendatang, peluang akan tetap terbuka.
"Peluang akan selalu ada," katanya optimis.
Hingga saat ini Gatot mengaku belum memiliki kendaraan atau partai pengusung untuk mendaftarkan diri sebagai presiden atau wakil presiden. Tetapi tetap berharap munculnya poros ketiga yang dapat mengantarkannya sebagai calon alternatif.
"Belum memiliki kendaraan. Pasti (berharap poros ketiga)," tegas Gatot.
Kemarahan Andi Arief
Melalui akun twitter pribadinya, Andi Arief melontarkan ciutan keras. "Malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi," tulis Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief__, Rabu (8/8/2018) malam.
ia kembali melontarkan pernyataannya. Nadanya semakin keras menyindir mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh."
Andi Arief secara tegas menyatakan sikap Demokrat menolak cara-cara yang dilakukan Prabowo dan Gerindra. "Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya."
Saat dihubungi, Andi Arief mengaku kecewa dengan sikap politik Prabowo.
"Baru tadi malam Prabowo datang dengan semangat perjuangan. Hanya hitungan jam dia berubah sikap karena uang. Besar kemungkinan kami akan tinggalkan koalisi kardus ini. Lebih baik kami konsentrasi pada pencalegan ketimbang masuk lumpur politik PAN, PKS dan Gerindra," jelasnya.
Dia semakin mempertegas sikap politik Gerindra. "Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tegasnya.
Dimintai tanggapannya, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, Andi Arief sebagai anak muda harus tetap tenang.
"Biasa anak muda emosional gitu. Tapi kita harus tenang. Ya memperjuangkan dan saudara dan teman boleh saja, bagus. Pemuda itu harus mempunyai daya juang tinggi tapi harus disampaikan dengan santun," kata Riza, Rabu (8/8/2018) malam.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement