Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau disebut wall street bervariasi dengan indeks saham S&P 500 berakhir melemah. Hal itu didorong saham energi yang tertekan karena harga minyak.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 45,16 poin atau 0,18 persen ke posisi 25.583,75. Indeks saham S&P 500 susut 0,75 poin atau 0,03 persen ke poisi 2.857,7. Indeks saham Nasdaq bertambah 4,6 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.888,33.
Indeks saham Nasdaq mencatatkan kenaikan tujuh kali berturut-turut. Sementara itu, indeks saham Dow Jones melemah. Diikuti indeks saham S&P 500 yang tertekan usai sentuh level tertinggi pada 26 Januari.
Baca Juga
Advertisement
"Pada Januari, pasar alami penurunan 10 persen yang cepat dari posisi tertinggi sepanjang sejarah. Ketika Anda alami penurunan dari posisi sebelumnya yang tertinggi, biasanya akan mencerna apa yang akan datang," ujar Direktur Per Stirling, Robert Phipps, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (9/8/2018).
China menerapkan tarif baru 25 persen untuk barang impor dari AS senilai USD 16 miliar. Ini menambah ketegangan di sektor perdagangan antara AS dan China.
"Ini akan berlanjut hingga pemilihan midterm pada November. Kenapa China negosiasi dengan AS sekarang ketika mereka mungkin hadapi pemerintahan lainnya untuk negosiasi setelah November 2018," ujar Phipps.
Ketegangan perdagangan China dan AS sensitif terhadap sejumlah perusahaan terutama sektor industri di wall street. Saham Boeing dan Caterpillar Inc pun memimpin penurunan sehingga bebani Dow Jones.
Selain itu, sektor saham energi tertekan dengan susut 0,8 persen. Hal itu didorong harga minyak melemah karena permintaan China melambat dan konsentrasi terhadap perang dagang.
Rilis Kinerja Keuangan Bayangi Wall Street
Sektor saham teknologi menjadi pendorong terbesar indeks saham S&P 500 yang didorong saham Microsoft Corp, Facebook Inc, dan Alphabet Inc.
Saham Tesla Inc turun 2,4 persen usai Elon Musk mengemukakan ide untuk mengubah status perusahaan Tesla jadi go private.
Rilis kinerja keuangan pun bayangi wall street. 440 perusahaan masuk S&P 500 sudah melaporkan kinerja keuangan. Sekitar 78,6 persen mengalahkan harapan analis.
Saham Walt Disney Co turun 2,2 persen usai melaporkan keuntungan kuartalan yang tak sesuai harapan. Selain itu, China juga menolak keinginan perseroan untuk syuting film Christopher Robin di China.
Sementara itu, saham Twenty-First Century Fox Inc naik usai rilis kinerja keuangan. Saham CVS Health Corp naik 4,2 persen usai umumkan rencana akuisisi Aetna. Selain itu, saham Michael Kors Holdings Ltd naik 6,7 persen usai rilis kinerja keuangan dan hasilnya kalahkan harapan analis.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement