Liputan6.com, Jakarta - Anggota jemaah calon haji yang sudah uzur atau mengalami gangguan kesehatan bisa tetap mengikuti safari wukuf di Padang Arafah dengan sejumlah persyaratan kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Klinik Kesehatan Ibadah Indonesia Nirwan Satriya.
"Kriterianya sudah diatur," ujar Nirwan di Makkah, seperti dilansir Antara, Kamis (9/8/2018).
Advertisement
Dia mengatakan, terdapat acuan calon haji bisa disafari wukufkan, yaitu SK Kapuskes Haji No HK.02.07/1/1988/2017 tanggal 27 Agustus 2017 tentang Penetapan Kriteria Safari Wukuf.
Menurut Nirwan, sedikitnya ada tujuh syarat kesehatan calon haji bisa ikut safari wukuf.
"Kriteria calon haji bisa disafari wukufkan di antaranya pasien dalam tingkat kesadaran baik, sirkulasi darah atau hemodinamik stabil, kadar oksigen dalam darah merah (hemoglobin) cukup, tubuh dapat dipindah (transportable), dan tidak mengidap penyakit menular," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, penyakit pasien tidak dalam periode akut dan tidak dalam kondisi krisis hipertensi. Nirwan menegaskan, jika tujuh syarat itu bisa dipenuhi, maka Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) bisa memberikan rekomendasi agar calon haji itu bisa ikut safari wukuf.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berikan Pelayanan Penuh
Sebelumnya, Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Ali Zawawi mengatakan, Kementerian Agama berupaya melayani safari wukuf di Arafah bagi jemaah calon haji Indonesia, sehingga rukun hajinya terpenuhi.
"Safari wukuf biasanya menjadi pelayanan untuk calhaj uzur. Mereka akan mendapatkan fasilitas bus khusus, sehingga bisa tinggal di dalamnya guna melakukan wukuf," kata Ali.
Menurut dia, tim bimbingan ibadah atau bimbad akan fokus pada jemaah uzur yang memiliki banyak kendala dalam melakukan wukuf. Fasilitas safari wukuf, kata Ali, akan disesuaikan dengan jumlah calon haji yang mengikuti itu.
"Jumlah calon haji safari wukuf akan didiskusikan dengan tim kesehatan KKHI untuk memastikan peserta jemaah uzur," jelas Ali.
Advertisement