Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membenarkan dipanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kantornya. Pemanggilan itu ditengah kabar pencalonannya sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dan akan mundur sebagai wakil gubernur.
"Pertama-tama bahwa betul saya tadi dipanggil Bapak Gubernur untuk mendiskusikan beberapa hal yang memang menjadi tugas saya. Dan setelah itu ada pembicaraan mengenai pemberitaan yang ada di luar dan saya sampaikan update terakhir," kata Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Advertisement
Sandi mengatakan, per hari ini, masih bertugas di Pemprov DKI Jakarta hingga pukul 12.52 WIB. Dia menambahkan, seandainya ada perkembangan maka akan disampaikan.
"Jadi ini kita akan lakukan setransparan mungkin, sekredibel mungkin penuh integritas. Dan saya ingin juga bahwa profesionalisme yang kita usung transparansi yang kita usung terus menjadi pedoman kita ke depan," kata dia.
Karena itu, Sandiaga meminta media sabar tidak usah berspekulasi. "Seandainya nanti ada berita lebih lanjut saya akan sampaikan Jadi terima kasih dan mohon maaf," kata Sandi memberikan keterangan singkat dan tidak ada tanya jawab.
Dia mengatakan, pernyataan singkatnya karena masih bertugas di kantor DKI Jakarta.
Mundur Besok?
Ketua Umum Sekretariat Bersama Gerindra PKS PAN M Taufik mengatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga sudah bersiap-siap maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Iya kan kalau ngajuin surat pailit, kan siap-siap aja," kata Taufik saat dihubungi wartawan, Kamis (9/8/2018).
Ketua DPD Gerindra DKI itu mengatakan Sandiaga akan mengundurkan diri sebagai wakil gubernur besok pagi.
"Ya kalau mau nyapres kan musti mundur. Kalau mau daftar siang besok pagi mesti mundur," ucapnya.
Taufik menyebut kepastian apakah Sandi akan berduet dengan Prabowo baru akan diketahui malam ini, saat deklarasi di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara. Bila benar ia menjadi cawapres, maka pada Jumat pagi Sandi akan mundur dari DKI 2.
"Ya tergantung nanti malam (deklarasi) kalau dia cawapres ya mesti mundur kan pagi," kata Taufik.
Soal adanya kode PS-SU (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) yang beredar, Taufik menilai inisial itu sudah cocok. "Cakep enggak? Mantep banget tuh ya," tandasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement