Liputan6.com, Jakarta Seorang dokter ahli, Bennet Omalu, menilai sundulan kepala dalam sepak bola bisa berbahaya. Ia menyarankan aksi ini tidak dilakukan anak-anak.
Strategi dengan memanfaatkan postur tinggi pemain serta umpan silang seringkali dibutuhkan oleh pelatih untuk meraih kemenangan. Terlebih jika bek tengah lawan memiliki ketangguhan yang sulit untuk ditembus.
Baca Juga
Advertisement
Pemain yang terkenal dengan postur dan sundulannya pun tidak sedikit, sebut saja Miroslav Klose dan Peter Crouch. Selain itu, skema umpan silang juga mengorbitkan nama Dani Alves, David Beckham, serta pemain yang berposisi sayap lainnya.
Aksi-aksi melalui sundulan cukup sering memanjakan mata penikmat sepak bola. Namun rupanya, terselip ancaman bahaya di balik hal tersebut. Hal itu diyakini dokter asal Amerika, Dr. Bennet Omalu.
"Tidak masuk akal mengontrol sebuah objek yang terbang dengan kecepatan tinggi menggunakan kepala anda," ujar Dr. Bennet seperti yang dikutip dari BBC Sport.
"Saya percaya, nantinya, pada level profesional, kami harus melarang menyundul bola. Itu berbahaya," lanjutnya.
Larangan untuk Anak-anak
Omalu tidak hanya menganjurkan larangan menyundul bola pada tingkat profesional semata. Sosok yang menemukan penyakit otak Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE) itu juga menyarankan larangan di level kanak-kanak.
"Tak ada anak di bawah umur 18 tahun yang boleh menyundul bola di sepak bola. Anak-anak umur 12 hingga 14 tahun sebaiknya tidak melakukan kontak fisik dalam sepak bola," tambahnya.
"Anak-anak antara 12 hingga 18 bisa bermain, tetapi tidak boleh menyundul bola. Saya tahu itu sulit untuk kebanyakan orang, tetapi sains terus berevolusi. Kami berubah seiring waktu. Inilah waktunya bagi kami untuk mengubah beberapa cara," pungkasnya.
Salah satu sosok yang mengalami masalah otak pada masa pensiunnya adalah mantan pemain West Brom serta Inggris, Jeff Astle. Ia mengalami Alzheimer selama 10 tahun hingga akhirnya ditemukan meninggal karena trauma otak di tahun 2004 silam.
Sumber: bola.net
Advertisement