Ngawi - Semburan air dari sumur salah seorang warga di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur hingga saat ini belum berhenti. Belakangan muncul lagi fenomena alam berupa metana keluar dari sumur warga di Desa Waruktengah, Kecamatan Pangkur, Ngawi.
Metana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai gas tanpa warna dan tanpa bau, yang dapat meledak jika dicampur dengan udara, sifatnya lebih ringan daripada udara.
Informasi yang diterima Solopos.com, kemunculan metana dari sumur di Ngawi itu pernah terjadi pada 2012 silam. Metana kala itu muncul saat musim kemarau panjang. Pada musim kemarau tahun ini, gas itu muncul lagi.
Baca Juga
Advertisement
Kasubbag Humas Polres Ngawi, AKP Eko Setyo Martono, mengatakan kemunculan metana di sumur milik Muhajir, warga Desa Waruktengah, Kecamatan Pangkur, kembali terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018.
Saat itu, anak pemilik sumur seusai melakukan salat mencium bau gas dari sumur bor yang ada di rumahnya.
"Sumur yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ini tiba-tiba mengeluarkan gas," ujar Eko, Kamis, 9 Agustus 2018.
Sumur bor milik Muhajir merupakan bantuan pemerintah tahun 1984 dengan kedalaman 12 meter. Pertama kali fenomena gas muncul dari sumur itu terjadi tahun 2012.
Warga pun memanfaatkannya untuk memasak. Biasanya, gas muncul hanya saat musim kemarau. "Hampir setiap musim kemarau, gas ini muncul," ujar dia.
Petugas dari BPBD Kabupaten Ngawi dan BPBD Surabaya sudah melakukan pengecekan di lokasi. Gas yang keluar dari sumur itu merupakan metana. Saran dari petugas BPBD, kata Eko, gas tersebut bisa disalurkan di luar rumah supaya tidak berbahaya bagi kesehatan penghuni rumah.
Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.
Simak video pilihan berikut ini: