BNPB: Korban Meninggal Gempa Lombok 7 SR Bertambah Jadi 259 Orang

Sebanyak 1.033 orang luka berat dan masih dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas akibat gempa Lombok.

oleh Mevi Linawati diperbarui 09 Agu 2018, 18:34 WIB
Sejumlah petugas menenangan warga saat kepanikan terjadi akibat gempa susulan melanda di Tanjung pulau Lombok, NTB, Kamis (9/8).(AFP/ ADEK BERRY)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Lombok 7 Skala Richter (SR) terus bertambah. Data terakhir menyebutkan, korban jiwa mencapai 259 orang.

"Hingga 9 Agustus 2018 pukul 17.00 WIB (H+4), jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7 SR yang mengguncang NTB dan Bali adalah 259 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/8/2018).

Dia menjelaskan, korban meninggal gempa Lombok terdapat di Kabupaten Lombok Utara 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 6, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar 2 orang. Data ini masih akan terus bertambah mengingat Tim SAR masih menemukan korban di reruntuhan bangunan dan masih diidentifikasi.

"Diduga korban masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang belum dievakuasi, dan adanya laporan dari aparat daerah yang menyatakan adanya korban meninggal di daerah sebelumnya dan sudah dimakamkan tetapi belum di data dan dilaporkan ke Posko sehingga data korban meninggal dunia akan bertambah," kata Sutopo.

Sementara itu, sebanyak 1.033 orang luka berat dan masih dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas. Pengungsi akibat gempa Lombok sebanyak 270.168 orang yang tersebar di banyak tempat.

 


Pengungsi

Petugas penyelamatan melakukan aksi cepat untuk menenang dan melakukan evakuasi warga saat terjadi gempa susulan yang terjadi di Tanjung pulau Lombok, NTB, Kamis (9/8).(AFP/ ADEK BERRY)

Jumlah pengungsi ini juga sementara karena belum semua pengungsi terdata baik. Kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak. Angka ini juga sementara.

Sementara itu ribuan personel dikerahkan untuk penanganan dampak gempa. Untuk evakuasi dikerahkan 21 alat berat yang terdiri dari escavator, dozer, dump truk, loader, trailer, dan mobile crane.

Alat berat akan terus ditambah dari wilayah sekitar dan pihak swasta. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, ESDM dan relawan melanjutkan proses pencarian korban. Di Masjid Jabbal Nur Dusun Lading-Lading Desa Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Tim SAR masih melakukan pencarian dengan alat berat adanya gempa 6,2 SR pada siang tadi menyebabkan  tanah sekitar masjid retak, menara bergeser sehingga membahayakan tim SAR.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya