Awas, Ini 9 Dampak Tak Terduga Stres

Mulai dari meningkatkan risiko terkena penyakit hingga merusak gigi dan gusi, ketahui dampak tak terduga dari stres.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Agu 2018, 15:00 WIB
Ilustrasi stres (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Hidup di zaman modern seperti sekarang rentan stres. Ada banyak kebutuhan dan keinginan dalam hidup terus meningkat. 

Ketika tuntutan hidup tinggi, seringkali memaksa seseorang untuk melakukan banyak hal yang berujung stres. Padahal, bila stres dibiarkan saja hadir dalam kehidupan dampaknya bisa lebih membahayakan dari yang dibayangkan.

Berikut sembilan dampak stres pada kehidupan seperti dilansir dari laman Healthline Jumat (10/8/2018).

1. Sulit mengendalikan marah

Bukan rahasia lagi jika stres membuat seseorang jadi gampang marah-marah. Sebuah penelitian di 2013 menemukan tingkat stres yang ringan saja sudah dapat merusak kemampuan dalam mengendalikan emosi.

Candace Raio, Ph.D mengatakan stres ringan yang biasanya ditemui dalam kehidupan sehari-hari dapat merusak kemampuan kognitif dalam mengendalikan rasa takut dan kecemasan.

2. Meningkatkan risiko jatuh sakit

Stres telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker, paru-paru, dan sirosis hati. Stres juga dapat menyebabkan kecelakaan dan bunuh diri pada beberapa orang.

Para peneliti di Universitas Johns Hopkins, AS, telah menemukan bahwa anak-anak yang terkena stres kronis lebih mungkin berisiko terkena masalah mental.

3. Rusak kehidupan seks

Seks adalah salah satu cara yang menyenangkan dan efektif untuk menurunkan stres. Namun, stres juga bisa membuat seseorang enggan untuk berhubungan intim.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut: 


4. Merusak gigi dan gusi

Ilustrasi stres (iStockphoto/Slphotography)

Orang yang mengalami stres bisa menimbulkan reaksi di tubuh, salah satunya menggeretakan gigi saat tidur secara tidak sadar. Jika perilaku tersebut dilakukan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan rahang, gigi semakin tipis dan meningkatkan kemungkinan infeksi gusi.

5. Sakit jantung

Stres secara fisik dapat merusak otot jantung. Ini terjadi karena hormon stres meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah.Hal ini akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras, dan akan meningkatkan tekanan darah.

Menurut American Institute of Stress, tingkat kejadian serangan jantung dan kematian mendadak meningkat dibandingkan kematian yang disebabkan oleh bencana alam.

6. Meningkatkan berat badan

Sebagian orang yang mengalami stres, nafsu makan akan cenderung menurun. Tetapi para peneliti di University of Miami, AS, menemukan bahwa ketika seseorang dalam situasi yang penuh tekanan, mereka cenderung mengonsumsi 40 persen lebih banyak makanan dari biasanya. Hal ini yang mengakibatkan mereka mengalami kenaikan berat badan.

 


7. Mempercepat penuaan

Keriput (istockohoto)

Ada anggapan bahwa stres dapat membuat cepat tua, rupanya hal itu benar adanya. Para peneliti di University of California, San Francisco, AS, menemukan stres akan memendekkan telomere, struktur di ujung kromosom, sehingga akan memperlambat pertumbuhan sel-sel baru.

Hal di atas akan membuat tanda-tanda penuaan yang tak terelakkan, seperti muncul kerutan, otot lemah, penglihatan yang buruk, dan banyak lagi.

8. Menurunkan daya tahan tubuh

Hubungan antara tubuh dan pikiran tidak bisa diremahkan. Setiap orang yang mengalami demam dikarenakan tubuhnya sudah tidak memiliki kemampuan lagi.

Stres yang meningkat dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit.

9. Sulit konsentrasi dan bekerja

Sebuah penelitian di daerah Stocholm yang diterbitkan oleh Jurnal of Epidemologi and Community Health, mengungkapkan 1 dari 4 orang mengalami stres ringan diberi tunjangan untuk masalah gangguan mental.

 

 

Penulis: Nita Utami

Ilustrasi stres (iStockphoto)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya