Liputan6.com, Ngawi - Sebuah sumur pompa milik warga di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengeluarkan gas yang diduga kuat merupakan jenis metan dan sangat mudah terbakar.
Sumur tersebut adalah milik Muhajir (52), warga Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi. Dari gas yang keluar tersebut bisa muncul api setelah pemilik sumur menyulut dengan korek.
Muhajir mengatakan, munculnya gas alam tersebut bermula saat anaknya mendengar suara gemuruh dari dalam tanah. Saat dilihat, suara tersebut berasal dari sumur pompanya yang telah dibangun sejak 1984 dengan kedalaman sekitar 12 meter.
"Saat anak saya di kamar, tiba-tiba mendengar suara gemuruh. Setelah dicek, ternyata suara itu dari gas yang keluar melalui pipa sumur," kata Muhajir di Ngawi, Kamis malam, 9 Agustus 2018, dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Ia menjelaskan, sumur yang mengeluarkan gas metan tersebut berada di belakang rumah. Dulunya, sumur berada di luar rumah. Setelah rumah direnovasi, letak sumur berada di dalam kamar yang saat ini digunakan untuk ruang ganti.
Muhajir menambahkan, kejadian yang dialaminya sekarang bukan yang pertama kali terjadi. Sekitar lima tahun lalu, sumur yang sama juga mengeluarkan gas yang jika disulut korek bisa mengeluarkan api. Ia lalu memanfaatkan gas tersebut sebagai bahan bakar memasak.
"Lumayan, waktu itu bisa menyala selama 50 hari, setelah itu mati. Ini tidak disangka muncul gas lagi. Sudah tiga hari ini menyala dan saya gunakan juga untuk memasak," katanya.
Fenomena alam tersebut mengundang perhatian Dinas Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Jawa Timur yang sebelumnya meneliti semburan air misterius di sumur yang ada di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Ngawi.
Penjelasan ESDM
Kepala Bidang Energi, Dinas ESDM Jawa Timur, Kukuh Sudjatmiko mengatakan semburan api yang muncul di sumur milik Muhajir dinilai tidak berbahaya selama pemiliknya mengelola dengan benar.
"Jika dilihat dari semburan itu, api berasal dari gas metan yang merembes ke dalam sumur milik Pak Muhajir lalu keluar melalui pipa," kata Kukuh.
Tekait banyaknya fenomena alam berupa semburan gas, air, dan api di wilayah Ngawi, Kukuh menilai hal tersebut adalah munculnya gas dangkal yang cukup berpotensi terjadi di wilayah Ngawi dan Bojonegoro.
Gas dangkal tersebut bukan gas bumi melainkan gas rawa yang gampang terbakar. Jika dikaitkan dengan potensi cadangan minyak bumi dan gas, diperlukan penelitian lebih lanjut dan mendalam.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement