Bantu Korban Gempa Lombok, Korea Selatan Kirim Dana Darurat Rp 7,2 Miliar

Dubes Kim Chang-beom mewakili pemerintah Korea Selatan, memberikan dana darurat kepada PMI sebesar Rp 7,2 miliar untuk membantu korban gempa Lombok.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Agu 2018, 12:00 WIB
Duta Besar Korea Selatan Kim Chang-beom (kiri) menyampaikan dana bantuan kemanusiaan kepada Plh. Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita terkait gempa Lombok (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan memberikan dana miliaran rupiah kepada Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu korban gempa Lombok, yang terjadi pada Minggu 5 Agustus 2018. Bencana itu menyebabkan ratusan orang tewas, ribuan lainnya terluka, dan merusak berbagai bangunan di sejumlah lokasi.

Menurut Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-beom, dana yang diberikan kepada PMI merupakan bantuan darurat untuk proses rehabilitasi di Lombok pasca-gempa.

"Saya mewakili pemerintah Korea Selatan, ingin memberikan bantuan dana darurat kepada PMI sebesar US$ 500 ribu atau setara dengan Rp 7,2 miliar kepada PMI," ujar Dubes Kim Chang-beom saat menyampaikan sambutannya di Markas Pusat PMI di Jakarta, Jumat (10/8/2018) pagi.

"Kami berharap dana ini bisa membantu masyarakat usai gempa Lombok yang sudah beberapa kali terjadi," tambahnya.

Bagi Dubes Kim Chang-beom, Indonesia adalah sahabat terdekat Korea Selatan. Pihaknya akan selalu membatu apabila ada teman yang mengalami kesulitan.

"Teman sejati adalah mereka yang selalu membantu sahabatnya dalam kondisi sulit. Jadi kami berharap agar masalah di Lombok dapat segera teratasi," jelas Dubes Kim Chang-beom.

Bantuan Terbesar kepada PMI untuk Gempa Lombok

Penyerahan bantuan gempa Lombok secara simbolis ini diberikan kepada Plh. Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Ginandjar Kartasasmita.

"Ini adalah bantuan terbesar yang diberikan oleh satu sumber kepada PMI terkait gempa Lombok," ujar Ginandjar.

"Sejauh ini sudah sejumlah bantuan yang masuk. Tak hanya dari negara-negara sahabat tetapi juga dari warga lokal turut memberi bantuan," tambahnya.

Saat ditanya apakah dana bantuan sudah cukup bagi merehabilitasi seluruh korban dan kerusakan gempa Lombok, Ginandjar mengatakan, "Belum. Sebab, akan ada saja hal yang kurang ketika sudah melihat kondisi di lapangan," jelasnya.

 

Simak video pilihan berikut:


Warga Korsel Turut Terdampak Gempa Lombok

Para turis berdiri di dek kapal saat dievakuasi dari Gili Trawangan ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). Ribuan turis asing dievakuasi dari Gili Trawangan setelah gempa Lombok. (ADEK BERRY/AFP)

Dalam keterangannya, Dubes Korea Selatan Kim Chang-beom juga menjelaskan bahwa ada warganya yang berada di lokasi saat gempa Lombok terjadi.

"Ada sekitar 80 orang warga Korsel yang berada di Lombok saat gempa terjadi. Kebanyakan dari mereka kala itu ada di pulau Gili," jelas Dubes Kim Chang-beom di Markas Pusat PMI di Jakarta, Jumat 10 Agustus 2018.

"Meski demikian, pemerintah Indonesia dibantu oleh TNI telah melakukan evakuasi kepada warga kami," tambahnya.


Palang Merah China Gelontorkan Dana Bantuan

Palang Merah China memberikan bantuan dana kemanusiaan se Besar US$ 100 atau setara dengan Rp 1,4 miliar kepada PMI. Bantuan ini di sampaikan Duta Besar China kepada Wakil PMI Indonesia (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Sebelumnya, lewat kantor perwakilan di Jakarta, Kedutaan Besar China juga memberikan bantuan dana kemanusiaan terkait gempa Lombok.

Menurut Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, gempa Lombok yang terjadi beberapa waktu lalu adalah bencana besar yang menyebabkan kerugian serius dan menelan banyak korban.

"Pemerintah China menaruh perhatian besar pada masyarakat Indonesia yang menjadi korban bencana tersebut," ujar Dubes Xiao Qian saat menyampaikan sambutannya di Markas Pusat PMI Jakarta, Rabu 8 Agustus 2018.

"Sebelumnya Presiden China Xi Jinping telah menyampaikan rasa belasungkawanya kepada Presiden RI Joko Widodo. Begitu pula dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi yang sudah menyampaikan pesan serupa ke Menlu Retno," tambahnya.

Bantuan yang disampaikan oleh Dubes Xiao Qian ini merupakan sumbangan dari Palang Merah China kepada PMI. Bantuan dana yang diberikan senilai US$ 100 ribu atau setara dengan Rp 1,4 miliar.

"Bantuan dana ini diberikan oleh Palang Merah China kepada PMI. Tak hanya itu kami dari Kedubes China juga memberikan bantuan lain berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh warga di lokasi penampungan," jelas Dubes Xiao Qian.

"Bantuan barang-barang itu berupa 2.000 buah kain terpal, 2.000 buah matras dan 5.000 buah selimut untuk PMI. Di samping itu kami juga menyumbang kebutuhan lain seperti obat-obatan dan peralatan bayi," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya