Liputan6.com, Gard - Banjir besar melanda Prancis Selatan. Sebanyak 1.600 orang --kebanyakan dari mereka sedang berkemah-- terpaksa dievakuasi, demikian kata para pejabat.
Mereka mengatakan, seorang pria berkebangsaan Jerman hilang. Pria berusia 70 tahun itu tengah membantu mengawasi anak-anak di salah satu kamp musim panas.
Advertisement
Sebanyak 119 anak dilaporkan dievakuasi dari kamp musim panas di Saint-Julien-de-Peyrolas.
Pria Jerman itu dilaporkan terperangkap oleh arus deras banjir Prancis, ia mencari perlindungan di dalam karavannya, tetapi kendaraan itu justru hanyut. Demikian diberitakan kantor berita AFP yang dikutip dari BBC, Jumat (10/8/2018).
Sejumlah penyelam telah dilibatkan dalam operasi pencarian korban.
"Beberapa orang dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan," tutur para pejabat.
Sejauh ini area yang paling parah terkena dampak adalah Gard, Ardèche dan Drôme. Lebih dari 400 petugas pemadam kebakaran dan polisi --serta empat helikopter-- telah dikerahkan untuk menangani situasai darurat tersebut.
Banjir terjadi setelah Prancis selatan dan sebagian besar Eropa mengalami cuaca panas yang luar biasa.
Dalam sebuah pernyataan (dalam bahasa Prancis), Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan enam departemen diminta siaga menangani banjir.
Salah satu saksi, Rachel Buchanan, dari Oxford, Inggris, mengatakan tengah berkemah dekat sungai di Ardèche ketika banjir Prancis melanda.
"Kami tahu badai akan segera terjadi dan tidak percaya badai malam lalu begitu ganas," kata Rachel Buchanan kepada BBC.
"Ketinggian dan debit sungai hari ini luar biasa. Kami terbangun dengan genangan air sekitar satu kaki atau sekitar 30 sentimeter."
"Mengemudi van rasanya sangat menakutkan, karena jalan di tepi sungai benar-benar terendam air dan ada seperti air terjun muncul di sisi jurang...".
Saksikan juga video berikut ini:
1.500 Warga Telah Dievakuasi
Sebelumnya, otoritas Paris pernah mengumumkan peningkatan potensi banjir bandang setelah Sungai Seine terus meluap hingga Minggu, 29 Januari 2018.
Sebagai bentuk antisipasi, sekitar 1.500 warga yang tinggal di Ile de France di sekitar Sungai Seine dievakuasi. Demikian seperti dikutip dari media Irlandia, RTE.
"Air membutuhkan waktu yang lama hingga surut," kata Kepala Kepolisian Paris, Michel Delpuech, mengenai alasan di balik evakuasi warga.
Hujan Deras Sejak Awal Januari 2018
Penduduk di Kota Paris, Prancis, telah diperingatkan mengenai ancaman banjir, setelah air di Sungai Seine yang terus meluap, dipicu oleh curah hujan tinggi -- dua kali lipat lebih banyak dari biasanya -- sejak awal Januari 2018.
Seperti dikutip dari The Guardian pada Kamis, 25 Januari 2018, luapan air dari Sungai Seine telah membanjir jalan yang ada di dekatnya dan menyebabkan gangguan pada sejumlah jaringan transportasi kota.
Hingga Rabu, 24 Januari 2018, air di Sungai Seine, Paris, telah mencapai ketinggian sekitar 5 meter -- 4 meter lebih tinggi dari ketinggian normal.
Diperkirakan, air di sungai akan mencapai ketinggian sekitar 6 meter pada Sabtu akhir pekan nanti.
Jika curah hujan masih tinggi beberapa hari ke depan, luapan air mungkin akan meluas ke kawasan Paris lainnya.
Advertisement