Liputan6.com, Jakarta Publik Meksiko tengah dibuat kaget dengan prestasi hebat bocah 12 tahun bernama Carlos Santamaria Diaz. Ia baru saja diterima untuk kuliah S2 Mexico's National Autonomous University di Mexico City, jurusan fisika biomedik pada awal Agustus lalu.
Carlos bakal menempuh pendidikan master atau S2 di universitas tersebut. Meski demikian, ia paling tak suka jika disebut sebagai orang yang jenius.
Advertisement
"Aku tak suka menggunakan kata tersebut (jenius)," respons Carlos saat ada yang mengungkapkan soal kelebihan dirinya.
Saat masih berusia dini, rupanya Carlos tipe anak yang sangat bosan dengan pelajaran di sekolah. Ketika ia bisa mengoperasikan komputer dan internet, rupanya ia lebih suka belajar online. Pelajaran fisika dan kalkulus sangat disukainya.
Memasuki usia 9 Carlos mengikuti program diploma di Mexico's National Autonomous University untuk jurusan kimia analis, biokimia dan biologi. Setelah lulus, Carlon pun menjalani tes untuk bisa berkuliah master atau S2.
Hasil ujiannya tak disangka, skornya mencapai 105 denga skor paling tinggi adalah 109. Bocah polos itu pun diterima untuk berkuliah.
" Baru 'setengah' mimpi yang ingin aku capai. Seperti baru saja menyelesaikan sekolah SMP atau SMA, aku merasa sangat senang menyelesaikan tes tersebut," ungkap Carlos seperti dilansir Mexico Daily News.
Saksikan juga video menarik berikut:
Tes sama dengan peserta lain
Fabian Santamaria, ayah dari Carlos mengungkap kalau putranya harus menyelesaikan soal yang sama seperti yang diberikan pada calon mahasiswa S2 lainnya. Tak ada bahasa atau tulisan yang diubah, karena memang soal tak ada yang dibuat khusus untuk anak seusia Carlos.
Selama ini Carlos juga banyak belajar dari institusi pendidikan lain. Termasuk mengambil kursus online. Ia juga sudah terlibat dan menyelesaikan sederet proyek penelitian bertema biokimia seperti rekonstruksi sel dan penyembuhan penyakit.
Jurusan fisiko biomedik juga merupakan pilihan Carlos sendiri. Ia mengungkap kalau kerap kali mengalami kesulitan layaknya para mahasiswa yang sedang belajar, tapi hal itu tak membuatnya mundur.
"Belajar yang keras, jangan pernah mengatakan 'ini tak bisa diselesaikan' atau 'aku akan kembali ke sekolah SD' karena selalu ada jalan untuk menyelesaikan semuanya," ungkap Carlos.
Penulis: Mutia
Sumber: dream.co.id
Advertisement