Liputan6.com, Jakarta Saat anak bersikap manis dan mudah diberitahu betapa senangnya hati orangtua. Namun, ketika anak marah, kesal, dan tak terkontrol beberapa orangtua mencap sebagai anak nakal.
Namun, sebagai orangtua sebaiknya tidak langsung memberi cap anak nakal ketika dia berulah. Mungkin sikap Si Kecil tak terkendali, namun ada fakta lain dibalik sikapnya tersebut seperti dilansir UpWorthy.
Advertisement
1. Tidak bisa mengendalikan dorongannya
Pernah berkata kepada anak, "Jangan lempar itu!" dan mereka membuangnya?. Jika iya, ada beberapa alasan.
Penelitian menunjukkan daerah otak yang bekerja dalam hal pengendalian diri belum matang saat lahir dan belum dewasa sepenuhnya sampai akhir masa remaja. Ini berarti mengembangkan kontrol diri adalah proses yang panjang dan lambat.
Saksikan juga video menarik berikut:
2. Stimulasi berlebihan
Mengajak anak-anak bermain di taman, lalu pergi ke rumah kerabat kemudian bermain lagi, bertemu banyak orang. Jangan heran kalau anak menjadi sangat kelelahan dan menjadi rewel.
Kondisi tersebut merupakan overstimulation. Biasanya Si Kecil akan merasa lelah tapi ingin bermain dan mengantuk. Ia pun jadi malas makan. Tidur pun jadi sulit dan akhirnya menangis tak terkendali.
3. Kebutuhan fisik anak-anak mempengaruhi suasana hati
Kondisi psikologis anak sangat dipengaruhi oleh kebutuhan fisiknya. Misalnya saat anak lapar atau haus, ia akan jadi sangat mudah menangis dan rewel. Begitu pun ketika tubuhnya kelelahan atau mengantuk.
Anak belum tahu dan bisa memberi tahu kebutuhannya. Sehingga, ia pun mengamuk dan menangis. Orangtua harus lebih peka dengan keadaan ini.
Advertisement